UNKHAIR-Universitas Khairun (Unkhair), Ternate kembali menjadi tuan rumah penyelenggaraan capacity building. Kegiatan ini kerjasama Fakultas Hukum Unkhair dengan Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (FH-UI), yang berlangsung selama 3 hari, 24-26 November, 2023, mendatang.

Capacity building terjadwal beberapa rangkaian, para rombongan sebanyak 74 dosen, dan guru besar dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, di hari pertama di jamu sarapan pagi di Taman Nukila, titik ini di pilih untuk mengenalkan sejarah kebesaran Ternate, era distrupsi perempuan, Rainha Boki Raja.
Rombongan Dekan FH UI, kembali tatap muka di Aula Banau, Kampus 1 Kelurahan Akehuda, sekaligus sambutan-sambutan, saling tukar cendera mata. Setelah itu, melanjutkan perjalanan destinasi ke Danau Tolire, hingga Gala Dinner bersama Kepala Kejaksaan Maluku Utara di Villa Ria. Tak sampai di situ, rombongan capacity building diajak field trip ke Maitara, sebuh pulau yang di abadikan dalam uang recehan 1000 rupiah. Selanjutnya, rombongan juga menyambangi Kesultanan Tidore, dan berakhir di Balai Kota, Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Kerjasama perguruan tinggi merupakan upaya ekslusif dari kelembagaan seringkali dihadapinya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Utamanya dalam hal peningkatan akademik perguruan tinggi, dan kerjasama mencakup berbagai bidang membuka ruang isolasi, dalam mendukung pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi.
FH-Unkhair dengan FH UI, mengingat kerjasama di berbagai bidang, salah satunya menggelar capacity building bagi dosen, mengangkat tema, “Sinergi, Advokasi, dan Inovasi dalam Pendidikan Tinggi Hukum di Indonesia,”.
Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, dalam sambutannya, menyambapaikan selamat datang rombongan dosen FH UI, yang melaksanakan capacity building bersama FH Unkhair, menurutnya Unkhair banyak belajar ke UI, sebab tidak mungkin bisa meng-upgrade capacity building para dosen, dan guru besar UI. Unkhair hanya bisa memberi tambahan pengetahuan mengenai sejarah berdirinya Unkhair, Ternate, maupun bagian Timur Indonesia.
Ia menceritakan sejarah berdirinya Unkhair, tahun 1964, salah satu pendirinya, Prof. Dr. Baharuddin Lopa, Jaksa Agung, 2001 saat itu menjabat Kajari Kabupaten Malut, dan sejarah pendidikan Unkhair, begitu banyak jasa kontribusi tak sekedar berbeda profesi, juga perbedaan etnisitas, dan budaya, yakni suku Jawa, Sumatera, Sulawesi Selatan, bahkan China.
“Sejak awal, Unkhair di dirikan dengan berbagai multikultural, sehingga Unkhair sangat terbuka menerima siapa saja, apalagi dalam rangka belajar, dan lembaga ini terus belajar dari kampus lain, “ ujarnya.
Lebih lanjut, dikatakannya Unkhair, telah miliki delapan Fakultas, yang terbaru Fakultas Kedokteran, kini telah berumur 8 tahun, dan alhamdulillah sudah meluluskan 26 dokter. Melalui kerjasama ini, Unkhair terus berbenah, menjalin kerjasama berbagai perguruan tinggi.
Implementasi kerjasama, Rektor berharap, dapat memastikan dosen Unkhair, khususnya FH lebih meningkatkan kapasitas melanjutkan studi yang repsentatif di Universitas besar, dengan mendorong para dosen melanjutkan studi ke jenjang S3 di Universitas Indonesia.
Sejauh ini, salah satu dosen S3, Alumni FH UI, yakni Dr. Margarito Kamis, yang menjalin hubungan emosional Unkhair dengan UI. Unkhair dan UI, lanjutnya memiliki kesamaan, setidaknya dari jaket almumater berwarna kuning.
Dari kesamaan itu, Rektor berharap, kerjasama ini Unkhair makin kuat berkolaborasi, sebab membangun kerjasama sesama pergurian tinggi (PT), apalagi sekedar menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) sangat sulit dilakukan bersama PT di Jawa, sementara program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) perlu payung hukum dari kerjasama.
“Bertemu para rektor di kampus besar, bukan hal mudah, harus bolak balik ke Jawa, Bandung, dan Jakarta, kondisi ini saya sampaikan di forum Rektor, kali ini berbeda UI berinisiasi datang ke Unkhair, dan banyak dosen guru besar. Silaturahmi ini bentuk saling membantu dosen FH Unkhair yang pengen melanjutkan studi, setidaknya di beri strategi masuk ke UI,” tutupnya.
Dekan FH Unkhair, Jamal Hi. Arsyad, SH., MH, di temui, mengatakan kerjasama Fakultas Hukum Unkhair dengan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, di berbagai bidang. Capacity building ini, merupakan tindaklanjut penandatanganan kerjasama sebelumnya oleh FH Unkhair dengan FH-UI.
Dekan Fakultas Hukum Unkhair, Jamal Hi. Arsyad, SH., MH (Dok. Humas)
Menurutnya, selain capacity building Unkhair, juga akan mendorong berbagai implementasi dari kerjasama, yakni bidang sumber daya manusia (SDM), pertukaran dosen, dan magang mahasiswa program MBKM, sehingga kegiatan yang digelar ini, bagian penting bagi Unkhair, juga masyarakat di Maluku Utara.
“Untuk penguatan SDM, FH Unkhair, akan mengirimkan dosen hukum untuk melanjutkan S2, dan S3 ke Universitas Indonesia, ucapnya.
Terpisah, Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Dr. Parulian Paidi Aritonang, S.H., LL.M., MPP, menjelaskan sebelumnya sesama asosiasi Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) mengundang ke Unkhair, Ternate. Ternyata penyambutan dengan banyak stakeholder, termasuk Rektor Unkhair dalam rangka sama-sama mendukung kemajuan pendidikan, dan membangunkan gedung.

Menurutnya, perguruan tinggi perlu bersinergi, apalgi Universitas Indonesia bukan hanya di Depok, atau Jakarta, tapi se-Indonesia, makanya mengajak dosen, dan guru besar UI ke Unkhair, ini dilakukan selain membuka wawasan bersama dari sinergi, akan ada advokasi, agar potensi SDM dapat dimaksimalkan.
“Kerjasama riset sendiri akan dilakukan banyak hal, baik hukum pertambangan, perburuhan, investasi, perdagangan, teknologi, bahkan sekarang cyber. Fokusnya tak hanya program MBKM, tapi memajukan SDM, bahkan UI siap memberi kuota untuk Unkhair melanjutkan perkuliahan di UI, apalagi berniat kembali mengabdi menjadi dosen di Unkhair, akan terus di dorong, “ucpanya.
Lebih lanjut, dikatakannya UI bersedia berkolaborasi, tak bisa sendirian, karena itu dosen, dan sejumlah profesor di ajak ke Unkhair, agar mengetahui secara dekat. Ini dilakukan untuk mendorong SDM Kota Ternate, dan Kota Tidore, sebagai tuan rumah, juga untuk pabrikasi pertambangan, mulai dari pengolahan, dan advokasi.
Teori cukup banyak, tapi UI kekurangan laboratorium di Ternate, dan sekedar dikethaui melakukan riset sendirian tak dianggap, sehingga perlu melakukan riset bersama, bisa di pandang oleh investor Asing. Selain itu, Fakultas Hukum UI, juga sudah berusia satu abad, baru di ranking 200 kelas dunia, kecuali nasional UI di urutan pertama.
Kerjasama ini, lanjutnya berdampak positif, otomatis berdatangan para perguruan tinggi Asing ke Unkhair. Sebab, mereka tahu, FH UI adalah ranking satu, harus dimanfaatin oleh para dosen Unkhair, sebagai mitra UI sudah pasti ranking akan ikut ke Unkhair. Menurutnya ini berkat budi baik Rektor, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, dan Dekan FH Unkhair, Jamal Hi. Arsyad, SH., MH berani mengundang ke daerah dengan sendirinya Unkhair akan berdatangan PT, dan UI tidak takut bersaing.

“Dari kerjasama ini, mahasiswa Unkhair bertambah banyak, ranking naik, terutama mutu pendidikan, dan tak kalah oleh pendatang, wajar suatu tempat pendatang biasanya lebih unggul, tapi jangan larut, ada masanya di mana tuan rumah menjadi pengelola sendiri, “ tutupnya. (Tim Humas) ***