UNKHAIR, Rektor Universitas Khairun (Unkhair) Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, tampil. menyampaikan orasi ilmiah pada acara wisuda program komputer profesional (PKP) Global Science Institute (GSI) Ternate, Angkatan 24 Tahun Akademik 2024/2025, Sabtu (18/10).
Acara wisuda 578 lulusan di aula Banau kampus I Unkhair, Ternate dirangkaikan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unkhair bersama Sekolah Tinggi Atlas Nusantara (STTAR) Ternate.
Rektor Unkhair saat orasi ilmiah berjudul, “Inovasi Digital Kunci Kemandirian Ekonomi Lokal di Era 4.0” menyampaikan kepada para lulusan untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman, melalui peningkatan kompetensi dan kreativitas di bidangnya masing-masing.
Rektor menekankan, pentingnya peran generasi muda dalam membangun ekonomi daerah yang kuat dan berdaya saing.
“Setiap lulusan hari ini bukan hanya membawa ijazah, tetapi juga tanggung jawab besar untuk menjadi agen perubahan di masyarakat,” ujar Prof. Abdullah.
Rektor memaparkan bahwa kemandirian ekonomi lokal merupakan fondasi penting dalam menghadapi tantangan globalisasi dan disrupsi teknologi.
Menurutnya, daerah yang mampu mengelola potensi lokal dengan memanfaatkan teknologi digital akan lebih tangguh dalam membangun ekonomi berkelanjutan.
“Inovasi digital bukan sekadar penggunaan teknologi baru, tetapi transformasi cara berpikir dan bertindak dalam mengembangkan nilai-nilai ekonomi lokal,” jelasnya.
Untuk itu, kata Rektor Unkhair, sangat dibutuhkan kreativitas, kolaborasi, dan teknologi berpadu untuk menciptakan kemandirian sejati
Prof. Abdullah juga menyampaikan tiga poin utama dalam orasi ilmiahnya. Pertama, tentang makna dan tantangan kemandirian ekonomi lokal di tengah Revolusi Industri 4.0 yang menuntut daerah mampu beradaptasi dengan perubahan struktur ekonomi berbasis digital.
Kedua, yakni peran inovasi digital dalam memperkuat daya saing daerah, terutama dalam pemberdayaan UMKM melalui adopsi teknologi seperti e-commerce dan fintech.
Selanjutnya yang ketiga adalah strategi kebijakan berbasis kolaborasi antara pemerintah, perguruan tinggi, dan pelaku usaha agar transformasi ekonomi digital dapat berjalan inklusif dan berkelanjutan.
Diakhir orasi ilmiahnya, Prof. Abdullah menekankan pentingnya pembangunan sumber daya manusia yang adaptif terhadap teknologi, dengan literasi digital, kreativitas, dan budaya inovatif sebagai bagian dari karakter generasi muda agar mampu memanfaatkan peluang digitalisasi secara maksimal.
“Kemandirian ekonomi tidak hanya soal berdiri di atas kaki sendiri, tetapi juga kemampuan mengubah tantangan menjadi peluang. Inovasi digital harus menjadi jembatan bagi ekonomi lokal menuju daya saing global,” tutupnya.*
___________________________________
Penulis: Acil |Editor: Polo |Foto: Fai