UNKHAIR—Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Ternate Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, resmi membuka pembekalan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), bertempat di Lt. 4 Aula Nuku Rektorat, Kampus 2 Gambesi Kota Ternate Selatan, Senin (29/07/2024).

Bertajuk “Menjadikan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bertaraf Internasional Berbasis Kepulauan dan Kemajemukan”, diikuti sebanyak 447 mahasiswa, yang direncanakan awal perkuliahan.
Hadir sebagai pembicara dari Head of External Relations PT. Harita Group, Latif Supriadi, yang dipandu oleh Nurdin I Muhammad, SE., M. Si Wakil Dekan II FEB, Bidang Umum, Kepegawaian, dan Keuangan.
Turut hadir, Mochtar Sindang , Head of Non Government Relations, Dedi Hermansyah Manager Kantor Perwakilan PT. Harita Group Ternate, Dekan FEB, Muhsin N Bailussy, SE., M. Si, Kepala LPPM Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M. Pd, Koordinator Prodi, dan para peserta MBKM.
“MBKM merupakan program kebijakan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekonologi (Kemendikbudristek), melalui Permendikbud Nomor 3 Tahun 2020. Salah satu syarat menjalankan MBKM perlunya kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk PT. Harita Group”, ujar Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, saat membuka pembekalan MBKM.
Esensi MBKM, kata Rektor upaya mahasiswa mendapatkan pengalaman, terutama sebagai sarana pasca lulus. Di era sebelumnya pihak eksternal bersama-sama mendesain program, sekarang tak sekedar melibatkan eksternal, tapi menindaklanjuti dengan mahasiswa magang.

Melalui MBKM, lanjut Rektor menjadi pegangan mahasiswa sebagai pengalaman mengikuti kegiatan, dan sebagai calon pencari pekerja yang perlu di buktikan dengan sertifikat.
“Pembekalan ini tak sekedar normatif, Unkhair melibatkan eksternal, misalnya PT. Harita Group menyampaikan materi mengenai apa seharusnya diperlukan, kebutuhan atau dipersyaratkan eksternal dalam rangka menerima program MBKM,” tandas Rektor.
Diakhir sambutan, Rektor berharap kepada mahasiswa, dan komponen fakultas dapat menjadikan langkah-langkah penting untuk menjalankan MBKM, terutama salah satu syarat yang harus dipenuhi menguatkan implementasi hubungan relasi kerjasama dengan dunia industri beraktegori internasional.
Kesemapatan, Wakil Dekan III, Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni, Ruslan A. Kamis, SE., M. Si, menjelaskan MBKM memberi ruang mahasiswa mengeksplorasi minat, dan bakat di luar kurikulum reguler, sehingga mendorong kreativitas dan inovasi.
Kata Wadek, penguatan soft skills melalui program MBKM, jadi mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan komunikasi, kerja sama tim, dan problem-solving yang sangat dibutuhkan di dunia kerja.

“MBKM membuka peluang mahasiswa untuk berinteraksi, baik di dalam maupun di luar kampus, sehingga memperluas jaringan profesional mereka, dan relevansi dengan dunia kerja, program MBKM yang terintegrasi dengan industry, maupun masyarakat membuat lulusan lebih siap menghadapi tantangan dunia kerja”, ucapnya.
Ketua Tim Gugus MBKM FEB, Muhammad Thahrim Imam, SE., M. Si, mengungkapkan peserta MBKM akan ditempatkan di 93 lokasi, terdiri dari Kota Ternate, Kota Tidore Kepulauan, Kabupaten Halmahera Utara, dan Kabupaten Halmahera Selatan.
Sementara, ada delapan item program MBKM FEB, yakni pertukaran mahasiswa, magang atau praktek kerja, asistensi mengajar, penelitian/riset, proyek kemanusiaan, kegiatan kewirausahaan, membangun desa KKN tematik, serta studi proyek independen. (Kehumasan) Foto; Chessa