Mahasiswa PMM3 Berpakaian Adat, Rektor Unkhair Irup Upacara Hari Guru Nasional 2023

UNKHAIR-Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Ternate Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, bertindak menjadi Inspektur Upacara (Irup) di Hari Guru Nasional (HGN) tahun 2023. 154 Mahasiswa program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM3), yang inbound di Unkhair, hadir mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah. Upacara itu berlangsung di pelataran Gedung Dekanat FKIP, Kampus I Akehuda, Kota Ternate Utara. Sabtu, (25/11).

Pengibaran Bendera Merah Putih Peringatan Hari Guru Nasional (Dok. Humas)

Selain mahasiswa program PMM3, hadir para pimpinan, kepala lembaga, Kepala Biro, dosen, tenaga kependidikan (Tendik), dan seluruh civitas akademika Unkhair, juga mengenakan pakaian adat berbagai suku, daerah. Peringatan HGN tahun ini, mengusung tema, “Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar”.

Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, dalam sambutannya, menyampaikan guru dengan segala keterbatasannya, berkat dedikasi, tanpa jasa oleh para guru terdahulu, yang memberi dasar pengetahuan, tidak mungkin sampai di titik ini.

Menurutnya, momentum HGN ini, di instruksikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), bagi seluruh institusi pendidikan, baik pendidikan dasar,  hingga pendidikan tinggi untuk merayakan HGN. Hal ini dilakukan untuk menyadarkan, kembali berterimakasih kepada guru, sebab guru bagian dari terpenting negara ini.

Upacara Peringatan Hari Guru Nasional 2023 (Dok. Humas)

Lebih lnjut, Rektor mengatakan tanggung jawab kini, melalui perguruan tinggi (PT), yang memiliki salah satu Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dengan program profesi guru, juga di selenggarakkan di Unkhair,  tanamkan semangat semua, terutama anak-anak didik, bahwa menghargai jasa para guru, perlu dilakukan sebagai instrospeksi, sekaligus rasa terimakasih.

“Atas nama pimpinan, dan seluruh jajarandi lingkungan Unkhair, yang  meluangkan waktunya mengikuti peringatan upacara HGN, bagian dari menghargai jasa para gurunya”, ucapnya.

Selanjutnya, Rektor membacakan sambutan Menteri Kemendikbudristek. Dikatakannya, tahun ini mungkin terakhir merayakan HGN. Hal ini membuatnya merasa sedih, karena akan merindukan semua guru. Menurutny, di balik itu, tersimpan rasa yakin, dan optimis yang sangat kuat dalam benaknya.

Lanjutnya, diyakini para guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Ia optimis, bahwa semua pendidik, di Indonesia masih terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil dicapai bersama, empat tahun terakhir.

Tahun pertama Merdeka Belajar, kebijakannya menghapus Ujian Nasional, dan memberi kepercayaan ke guru, untuk menilai hasil belajar muridnya. Selain itu, menerapkan Asesmen Nasional, agar semua berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi, numerasi, maupun karakter murid.

Mahasiswa Program PMM3 Mengenakan Pakaian Adat pada Upacara HGN (Dok. Humas)

Lalu di tahun berikutnya, melalui kebijakannya, meluncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang di tunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid, berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitas, dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.

Ruang untuk kbelajar, dan berbagi diantara sesama guru, juga kini semakin luas dengan adanya platform Merdeka Mengajar. Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan  menginspirasi satu sama lain  dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya, terobosan besarnya, hadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak (PGP). Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

Terakhir, yang juga sangat membahagiakan adalah sudah semakin dekat untuk mencapai target satu juta guru ASN PPPK, guna memenuhi kebutuhan guru, dan tentunya meningkatkan kesejahteraan para pendidik.

Foto Bersama Perayaan Hari Guru Nasional (Dok. Humas)

Diakhir sambutannya, Mendikbudristek, menambahkan semua ini, membuatnya percaya bahwa Hari Guru Nasional tahun ini, bukanlah salam perpisahan. Sebaliknya, peringatan HGN tahun ini adalah penanda kesatuan tekad, untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia. Oleh karena itu, mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terns melaju kedepan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar. (Tim Humas)***