Unkhair. Fakultas Pertanian Universitas Khairun dipercaya sebagai tuan rumah Seminar dan Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (Semloknas-FKPTPI) Wilayah Timur. Pertemuan akbar para Dekan Fakultas Pertanian berlangsung dua hari (tanggal 23-24 Agustus). Kegiatan tersebut dirangkaikan dengan The 1 Internationale Conference On Sustainable Development and Green Economy In Small Islands (IC-SDGESI), Bertempat di Bella Internasional Hotel Ternate, Rabu, 23 Agustus 2023.
Seminar dan Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia di hadiri masing-masing delegasi dari berbagai Universitas di Indonesia maupun luar negeri. Hadir pula, Dr. Andriko Noto Susanto, Deputi III Bidang Pengaenakaragaman Konsumsi, dan Keamanan Pangan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia (BPKKP-BPN-RI). Dr. Idha Widi Arsanti Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Kementrian Pertanian. Asrul Gaelea, SE, MM Asisten III Bidang Administrasi Umum Provinsi Maluku Utara. R. Eko Adi Irianto SE, M. Com, Kepala Bank Indonesia (BI), Prof. Budiman Manisnya University of Sydney, Australia. Ms, Orachos Napasituwong, P. Hd Ksetsart University Thailand, Associate Prof. Dr. Hasanuzzaman University Of Malaisya, Malaisya. Prof. Dr. Suntoro, M. S, dan delegasi peserta dari Universitas Brawijaya, Malang, Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar, Universitas Veteran, Yogyakarta, Universitas Sebelas Maret (USM), Universitas Jenderal Sudirman (Unsud), Universitas Jember, Universitas Mulawarman, Universitas Tadulako, Universitas Tengku Umar, Universitas Sam Ratulangi, Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Universitas Borneo Tarakan, Kalimantan, Universitas Tidar, Universitas Islam Alazhar-Mataram, Universitas Musamus, Universitas Halu Oleo, Universitas apatimura (Unipati) Ambon, serta Dekan Fakultas Pertanian Wilayah Timur Se-Indonesia
Ketua Panitia Penyelenggara, Dr. Ir. Sri Soenarsih DAS, M.Si, dalam laporannya yang disampaikan dihadapan peserta Semloknas, mengatakan bahwa kegiatan tahunan yang diprakarsai oleh Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia (FKPTPI) ini adalah dalam rangka aktualisasi keilmuan Pertanian, dan pengembangan akdemik bidang Pertanian yang digelar dua bentuk yakni Seminar dan Lokakarya Nasional (Semloknas).
Sri Soenarsih, yang juga dosen Fakultas Pertanian (Faperta) Unkhair, mengatakan Semloknas – FKPTPI Wilayah Timur ini, mengusung tema Strethening Resilience Of The Agricultural Sector In Supporting Sustainble Development Trough The Integrated MBKM. Kegiatan dengan program yang dirangkaikan dengan 1 st International Conference Sustainble Development and Greend Economy in Small Islands (IC-SDGESI) 2023 ini akan berlangsung selama 2 hari kedepan.
Semloknas ini, lanjut Sri Soenarsih akan berlangsung secara luring, daring atau hybrid. Seminar dan Lokakarya Nasional Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia di hadiri peserta sebanyak 150 peserta dari berbagai Universitas dan lembaga di Indonesia maupun luar negeri. Sedangkan. Dalam seminar dan lokakarya akan dibagi menjadi yakni sesi acara sendiri, pemaparan 2 makalah, dari keynote speaker, dan 4 makalah invited speaker, dan dikelompokan dalam 3 bidang, arteknologi, agribisnis, kehutanan; pangan dan umum.
Sri Soenarsih, juga menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran dari masing-masing delegasi peserta, dan semua dukungan berbagai pihak, hingga terselenggaranya kegiatan Semloknas FKPTPI di Moloku Kie Raha.
Dekan Fakultas Pertanian Universitas Khairun, Ir. lily Ishak, M.Si.,NatRes.,Ph.D dalam sambutannya mengatakan pangan menjadi isu prioritas karena terdapat potensi rawan pangan di sejumlah pulau-pulau kecil. “Pulau-pulau kecil di Maluku Utara berpotensi rawan pangan yang cukup tinggi, contohnya saat Covid-19 kemarin ada hambatan distribusi pangan ke daerah-daerah.” ucap Lily Ishak.
Lily Ishak menjelaskan bahwa pulau-pulau kecil di Maluku Utara menjadi wilayah rawan pangan dikarenakan adanya potensi bencana alam. Seperti, gempa tektonik, tsunami, dan gempa bumi. Untuk mengantisipasi hal itu, ia akan mendorong petani di pulau-pulau kecil melalui kegiatan pengabdian untuk menanam pangan holtikultura untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Pada forum ini Unkhair bersama Forum Komunikasi Perguruan Tinggi Pertanian Indonesia akan mendorong strategi untuk petani-petani yang kulturnya menanam tanaman tahunan agar menanam pangan holtikultura juga, dan implementasinya akan di sosialisasikan melalui kegiatan pengabdian.
Diakhir sambutannya, Ir. Lily Ishak, M.Si. M.NatRes, P.h.D bahwa hasil pembahasan Semloknas FKPTPI ini akan dilanjutkan melalui jalur penelitian, selanjutnya hasil penelitian tersebut akan diserahkan ke Pemerintah Daerah (Pemda) sebagai masukan untuk menentukan kebijakan lanjutan yang berdampak kepada masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama Unkhair, Abdul Kadir Kamaluddin, SP, M. Si, mengawali sambutan dengan pantun “di Padang Ada Rendang, di Ternate Ada Popeda, Selamat Datang Peserta FKPTPI di Kota Rempah Penuh Sejarah”, mengundang tepuk tangan peserta delegasi Semloknas FKPTPI di kota Rempah, julukan Kota Ternate.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama, menyambut baik kehadiran peserta delegasi FKPTPI pada Semloknas yang di pusatkan di Ternate. Sedianya, kegiatan ini dibuka langsung oleh Rektor Unkhair, namun Rektor harus memenuhi undangan Menteri Kemendikbud-Ristek RI, di Bandung Jawa Barat.
Warek, memperkenalkan ke peserta Semloknas FKPTPI, bahwa Ternate, sebuah kota kecil, yang memiliki daya magnet tersendiri, banyak tempat destinasi wisata yang wajib di kunjungi. Bahkan peserta delegasi akan diajak mengunjungi Kota Tidore Kepulauan, bagian dari mitra Perguruan Tinggi (PT) dengan Pemerintah.
“Dukungan pemerintah sendiri, ikut menyukseskan kegiatan-kegiatan berskala nasional. Unkhair sendiri tahun ini telah menjadi tuan rumah kegiatan nasional sebanyak 4 kali, misalnya pernah menyelenggarakan Forum Warek III Se-Indonesia, Forum FKIP Universitas Negeri Se-Indonesia, kali ini FKPTPI WilayahnTimur Se-Indonesia, dan September mendatang Unkhair bakal jadi tuan rumah kegiatan nasioan dari Ikatan Akuntansi Indonesia.
Abdul Kadir Kamaluddin mambahkan, Ternate terdapat agrowisata Loto, yang wajib dikunjungi, dan difasilitasi oleh Kadis Pertanian Kota Ternate. Kegiatan ini, lanjut Warek, telah direncanakan tahun 2020, terkendala pandemi Covid-19 melanda negeri, hingga baru digelar tahun 2023.
Kehadiran FKPTPI di Kota Ternate, bertujuan. Membahas berbagai isu terkait PT Pertanian saat ini. Pasalnya problem dihadapi Faperta walau tak semua dihadapi sama oleh Faperta di PT lainnya, tapi ada sejumlah problem di PT, salah satunya menurunnya minat pendaftar mahasiswa baru ke Faperta berbagai kampus, melalui FKPTPI ini akan membahas strategi apa digunakan untuk meningkatkan minat para pendaftar ke Faperta.
“FKPTPI akan mengkaji kembali kondisi di hadapi Faperta di berbagai PT Wilayah Timur Indonesia. Selain itu, kehadiran FKPTPI ini bertujuan berkolaborasi, dan bersinergi membangun Pertanian melalui riset, dan kuliah bersama melalui pertukaran mahasiswa MBKM,”tuturnya
Diakhir sambutannya, Warek III, menambahkan PT tidak bisa sendirian bekerja, dan FKPTPI di harapkan dapat membuka peluang kolaborasi dengan berbagai PT tidak hanya di kawasan Timur Indonesia, tapi juga PT Nasional, dan Internasional, bahkan FKPTPI ini menambah kekuatan dalam melakukan berbagai kegiatan MBKM.
Sekertaris Jenderal FKPTPI yang diwakili oleh Prof. Dr. Ir. Suntoro,M.S mengatakan, forum ini sudah lama terbentuk di Universitas Gadjah Madah (UGM), dan forum ini sekedar pertemuan biasa saja, tidak ada tindaklanjutnya, sehingga tahun 2003 tepatnya di Universitas Hasanudin (Unhas) Makassar barulah dibentuk kembali suatu organisasi dibagi wilayah timur, dan barat, maka apa yang diputuskan dalam forum terus ditindaklanjuti, dan berkesinambungan.
Prof. Dr. Ir. Suntoro,M.S, menambahkan pertemuan ini FKPTPI akan membahas masalah Faperta yang dihadapi masing-masing PT di Indonesia. Diantaranya, kaitannya dengan masalah Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar yang telah dilaksanakan selama 3 tahun terakhir, namun mempunyai corak sendiri, dan pelaksanaannya belum sempurna, bahkan memasukan mata kuliah apa atau penyetaraan dengan mata kuliah lainnya.
FKPTPI ini bertujuan menjalin komunikasi dengan PT lainnya, walau coraknya berbeda, prinsipnya sama tidak mengurangi makna dari Program Studi (Prodi) itu sendiri. Andaikata, Prodi Ilmu Tanah masa tidak dapat kesuburan, karena disetarakan, akibatnya tidak menjadi sarjana yang utuh. Selain itu, persoalan yang berkutat pada pekerjaan Faperta mengenai evaluasi kinerja kini harus benar-benar terukur pada IKU, sebagian IKU tinggi dan rendah.
Diakhir sambutannya Prof. Dr. Ir. Suntoro,M.S mengatakan dengan forum ini akan menghasilkan solusi dan strategi apa yang akan digunakan, saling tukar wawasan, dan tukar pengalaman dalam rangka meningkatkan IKU Faperta. FKPTPI selain membahas sejumlah masalah, juga saling tukar journal, jadi journal tak hanya di kandang sendiri. Dari sekian masalah itulah, menurutnya pertemuan ini penting untuk menularkan hal positif dengan berbagai Perguruan Tinggi di kawasan Timur Indonesia, tutur Prof. Dr. Ir. Suntoro,M.S. (humas) Penulis : Polo / Editor : Tino / Foto : Fai


