Rektor Unkhair Hadiri Rakor Riset Kelautan di Markas Pushidrosal TNI AL, Jakarta

UNKHAIR, Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, S.E., M.M., menghadiri Rapat Koordinasi Pelaksanaan Riset Kelautan Bersama di Markas Pusat Hidro-Oseanografi (Pushidrosal) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Turut mendampingi, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unkhair, Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd.

Kegiatan ini menjadi bagian dari kerja sama strategis antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), serta Pushidrosal TNI AL.

Rakor tersebut, para peserta membahas arah dan strategi pelaksanaan riset kelautan terpadu yang melibatkan sinergi antara pemerintah, lembaga riset, dan perguruan tinggi untuk mendukung kebijakan pembangunan kelautan yang berkelanjutan.

Rektor Unkhair, Prof. Abdullah W. Jabid, menyampaikan, keterlibatan Unkhair dalam riset kelautan tersebut merupakan wujud kontribusi nyata universitas dalam penguatan kedaulatan maritim Indonesia.

“Sebagai universitas yang berada di kawasan kepulauan, Unkhair memiliki tanggung jawab besar untuk mengambil peran strategis dalam riset kelautan. Kehadiran kami di forum ini adalah bagian dari komitmen untuk menjadikan ilmu pengetahuan sebagai kekuatan pembangunan bangsa,” ujar Prof. Abdullah

Lebih lanjut, Prof. Abdullah, menekankan pentingnya kolaborasi antarperguruan tinggi dan lembaga riset dalam membangun basis data kelautan nasional yang akurat dan terintegrasi.

“Kekuatan riset tidak terletak pada kompetisi, melainkan pada kolaborasi. Melalui kerja sama ini, kita dapat membangun sistem riset kelautan yang lebih kuat, saling mendukung, dan berorientasi pada pemecahan masalah nasional,” tambahnya.

Rektor juga berharap, hasil riset bersama ini dapat memberikan manfaat langsung bagi masyarakat pesisir di kawasan timur Indonesia.

“Kami berharap riset kelautan bersama ini tidak hanya menghasilkan publikasi ilmiah, tetapi juga solusi nyata bagi masyarakat pesisir mulai dari pengelolaan sumber daya laut, adaptasi perubahan iklim, hingga peningkatan kesejahteraan nelayan,” harapnya.

Terkait rencana ke depan, Prof. Abdullah, mengaku Unkhair telah menyiapkan langkah strategis dalam kerangka Program Kompetitif Unggulan Perguruan Tinggi (PKUPT) selama satu tahun mendatang.

“Dalam jangka pendek, kami akan memperkuat bidang riset internal di delapan fakultas dengan menjadikan tema kemaritiman sebagai fokus utama. Isu-isu strategis seperti ketahanan pangan berbasis blue economy, pengelolaan wilayah pesisir, dan pendidikan STEM kemaritiman akan menjadi pilar pengembangan riset Unkhair,” jelasnya.

Kata Prof. Abdullah, Unkhair juga tengah menyusun peta jalan riset kemaritiman jangka panjang untuk memastikan kesinambungan pengembangan keilmuan serta dampak kebijakan riset terhadap pembangunan daerah.

“Kami menargetkan penyusunan roadmap riset kemaritiman Unkhair yang memetakan arah penelitian hingga dua dekade ke depan. Dengan peta jalan ini, Unkhair akan menjadi pusat unggulan riset kelautan di kawasan timur Indonesia,” katanya.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Unkhair, Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd, menyebut forum koordinasi ini sebagai momentum penting untuk memperluas jejaring riset sekaligus memperkuat kapasitas akademik Unkhair di bidang kelautan.

“Riset bersama ini membuka peluang bagi dosen dan mahasiswa Unkhair untuk terlibat dalam penelitian strategis nasional sekaligus memperdalam kajian kelautan berbasis sains dan teknologi,” kata Prof. Dr. Sundari.

Kolaborasi lintas lembaga ini, tambah Prof. Dr. Sundari, akan memperkuat peran Unkhair sebagai universitas kepulauan yang berorientasi pada pengabdian kepada masyarakat.

“Sinergi antara riset, pengabdian, dan pengembangan daerah pesisir akan menjadi kekuatan utama Unkhair dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan di Maluku Utara,” tambahnya.

Rakor ini juga dihadiri sejumlah perguruan tinggi mitra riset kelautan nasional, antara lain Universitas Hasanuddin (Unhas), Universitas Halu Oleo (Unhalu), Universitas Pattimura (Unpatti), Universitas Sam Ratulangi (Unsrat), Universitas Papua (Unipa), serta Universitas Mataram (Unram).*

__________________________________________
Rilis: LPPM |Editor: Polo |Foto: LPPM