Mahasiswa Unkhair Sabet Posisi 5 Juri Terbaik di Ajang Debat Nasional

UNKHAIR, Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Khairun (Unkhair), Wahyu Amrullah B. Umahuk, kembali mengharumkan nama almamaternya di ajang Kompetisi Debat Mahasiswa Indonesia (KDMI) Tingkat Nasional 2025.

Tahun ini, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) bertindak sebagai tuan rumah penyelenggaraan ajang prestisius tersebut. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) bekerja sama dengan Unsoed.

Ajang KDMI 2025 berlangsung di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED), Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Kompetisi bergengsi itu, Wahyu berhasil menempati peringkat ke-5 sebagai Juri Institusi Terbaik dari total 96 juri perguruan tinggi dari seluruh Indonesia.

Kompetisi ini menjadi panggung bagi mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk menunjukkan kemampuan, profesionalisme, dan integritas tinggi sebagai adjudikator.

Mahasiswa Unkhair tampil membanggakan dengan prestasi Wahyu, yang dipercayakan menjadi Juri Ketua di beberapa ronde penting hingga babak perempat final, serta Juri Panelis pada sejumlah ronde lainnya dalam kategori Open.

Keikutsertaan Wahyu mencerminkan kualitas akademik dan kapasitas adjudikasi mahasiswa Unkhair di tingkat nasional.

Kesuksesan ini tidak lepas dari bimbingan para dosen, yakni Sartika Putri Sailuddin, S.Pd., M.A. dan Indry Widyasti Anwar, S.Pd., M.A. Arahan dan dukungan keduanya menjadi kunci dalam mengasah kemampuan mahasiswa sekaligus menumbuhkan semangat berprestasi di bidang debat.

Wahyu, dalam keterangannya Rabu (29/10/2025), menyampaikan rasa syukur atas capaian tersebut. Ia menyebut pengalaman mengikuti KDMI tahun ini sebagai salah satu momen paling berharga selama menempuh pendidikan di Unkhair.

“Ini merupakan penampilan terakhir saya di ajang KDMI Nasional karena sudah memasuki semester VII. Harapan saya, teman-teman penerus dapat berkontribusi lebih baik, lebih aktif, dan mampu meraih prestasi yang lebih tinggi lagi,” harap Wahyu.

Selama pelaksanaan kompetisi, Wahyu mengakui kegiatan berjalan lancar dan minim kendala. Panitia telah menyiapkan sistem mobilisasi dan jaringan yang baik sehingga proses penjurian dapat berlangsung optimal.

“Segala sesuatu sudah diatur dengan baik oleh panitia, mulai dari teknis ruang hingga koordinasi juri. Hal ini membuat kami dapat fokus pada proses penilaian,” tambahnya.

Wahyu, yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, lahir dan besar di Ternate. Ia tinggal bersama ayah, Basir Umahuk, pensiunan ASN, dan kedua adiknya setelah ibunda tercinta, Alm. Rusmiyati Ode Djaliu, meninggal dunia.

Dukungan keluarga menjadi sumber motivasi kuat bagi Wahyu, untuk terus berprestasi dan membawa nama baik Universitas Khairun di tingkat nasional.

Capaian ini menjadi bukti nyata kemajuan Unkhair dalam pengembangan minat dan bakat mahasiswa di bidang debat, serta peningkatan kapasitas juri dan adjudikator di level nasional.

Prestasi ini juga tidak lepas dari bimbingan para dosen, Sartika Putri Sailuddin dan Indry Widyasti Anwar, yang selalu mendukung dan membimbing mahasiswa.*

_______________________________________
Penulis: Acil |Editor: Polo |Foto: Panitia