UNKHAIR, Mahasiswa Universitas Khairun (Unkhair), melalui program Seba Menari menciptakan tarian Koseha Gamhuku Loto Oci.
Berdasarkan rilis yang diterima Humas Unkhair, karya seni pesisir itu memperoleh pengakuan Hak Kekayaan Intelektual (HKI) dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia (Kemenkumham-RI).
Dari Desa Toseho, lahir langkah penting dalam pelestarian budaya Maluku Utara. Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Mahasiswa (PPK Ormawa) Seba Menari Unkhair, menggagas tarian berjudul Koseha Gamhuku Loto Oci atau Harapan Masyarakat Pesisir yang Hilang sebagai wujud pemulihan identitas budaya.
Program yang bergulir sejak Agustus 2025 itu mengusung tema Mengembalikan Identitas Budaya Tari Lokal Maluku Utara melalui Pemberdayaan Masyarakat di Desa Toseho, untuk meningkatkan pendapatan di bidang pariwisata.
Dalam proses kreatif, tim Seba Menari Unkhair, menggelar lokakarya budaya, membentuk komunitas menari, mendirikan Sanggar Seba Marasai, menulis buku, menciptakan musik pengiring, merancang kostum, hingga menyiapkan koreografi.
Koreografi disusun selama satu bulan, lalu dikoreksi dan disempurnakan selama dua bulan. Pada September 2025, karya ini resmi diluncurkan dan memperoleh pengakuan HKI,โ ujar Siti Khusnul Khotimah, sekretaris Seba Menari Unkhair, Senin (29/9/2025).
Menurutnya, tarian Koseha Gamhuku Loto Oci merekam perjalanan masyarakat Toseho, mulai dari petani, beralih menjadi nelayan karena bermukim di bibir laut Halmahera, hingga kembali ke lahan perkebunan setelah abrasi pantai.
Lebih lanjut, Siti menjelaskan, gerakan tarian ini memadukan dasar tari cakalele dengan sentuhan togal, soya-soya, dan lalayon, yang merepresentasikan aktivitas bertani dan melaut dalam gerakan simbolik.
“Inspirasi dari budaya Tidore, Makian, Patani, Weda, dan Maba memperkaya narasinya, menegaskan bahwa warisan budaya bukan hanya dilestarikan, tapi kini juga terlindungi secara sah,” jelasnya.
Selain tarian tersebut, Seba Menari Unkhair Ternate, mencatat dua karya lain yang juga terdaftar di Kemenkumham RI, di antaranya musik pengiring Koseha Gamhuku Loto Oci, dan buku Hidupnya Tari: Menemukan Arti Tari untuk Hidupnya Budaya di Moloku Kieraha.
Ketiga karya ini, tambah Siti, Seba Menari Unkhair, bersama masyarakat Desa Toseho, berkomitmen menjaga dan menghidupkan budaya Maluku Utara. (Kehumasan)*
_______________________________________
Rilis: UKM Seba Menari Unkhair |Foto: Seba Menari |Editor: Polo

