UNKHAIR, Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Unit Kegiatan Mahasiswa SEBA Menari Universitas Khairun menggelar Workshop Budaya di Desa Toseho, Kota Tidore Kepulauan.
Acara ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan PPK Ormawa tahun 2025 yang berfokus pada pelestarian identitas budaya lokal.
Workshop tersebut dihadiri 40 peserta, terdiri dari guru SD dan SMP, tokoh perempuan, pemuda, perangkat desa, hingga masyarakat umum.
Workahop di SMP Negeri Toseho, kegiatan berlangsung sejak pukul 14.00 hingga 16.30 WIT. Akademisi sekaligus budayawan Maluku Utara, Irfam Ahmad, S.S., M.Sc., hadir sebagai pemateri bersama Camat Oba, Safrudin Naser, tokoh masyarakat, tokoh agama, serta dosen pendamping Abu Rahmat Ibrahim, S.TP., M.Sc.
Dalam diskusi, Irfam Ahmad menekankan bahwa pergeseran budaya adalah hal yang wajar seiring perkembangan teknologi dan kehidupan modern.
“Namun nilai-nilai budaya tidak boleh hilang. Keluarga adalah benteng utama dalam menjaganya,” ujarnya.
Safrudin Naser menambahkan, selain keluarga, tokoh adat, agama, dan orang tua memiliki peran vital dalam menjaga warisan budaya. Para guru setempat juga menilai pendidikan di sekolah harus menjadi ruang untuk mentransfer sekaligus melestarikan nilai budaya sejak dini.
Kegiatan ini menghasilkan dua rekomendasi utama, yakni sekolah di Toseho diminta menciptakan konsep budaya inklusif dengan pendampingan Tim PPK Ormawa SEBA Menari, serta desa diharapkan merancang program budaya tahunan sebagai upaya menjaga keberlanjutan tradisi.
PIC sekaligus ketua UKM seni Budaya, Marlina menyebutkan workshop berjalan lancar dan mendapat sambutan positif dari masyarakat. Kepala Desa Toseho bahkan menilai program ini bermanfaat sebagai sarana penguatan identitas budaya lokal. (Kehumasan)*
________________________________________
Rilis: PPK Ormawa |Foto: PPK Ormawa SEBA Menari |Editor: Polo

