UNKHAIR–Dalam rangka mendukung pengembangan laboratorium, Universitas Khairun (Unkhair), Ternate menggelar Fokus Group Discussion (FGD). Diikuti seluruh kepala unit laboratorium dan pimpinan fakultas.

Bertempat di Lt. 4 Aula Nuku Rektorat Kampus 2, Gambesi Kota Ternate, Jumat (2/8/2024). Bertajuk “Laboratorium Sebagai Pusat Inovasi: Mendorong Pembelajaran Kolaboratif di Era Digital”.
FGD menghadirkan pembicara dari Universitas Negeri Semarang (UNNES) Jawa Tengah, Wakil Wakil Dekan III Bidang Bisnis, Riset, dan Kerja sama Prof. Dr. Sutikno, MT dan Koordinator Program Studi S3 Pendidikan IPA Prof. Dr. Wiyanto, M. Si.
Wakil Rektor I Bidang Akademik Unkhair, Dr. Hasan Hamid, M.Si, saat di konfirmasi, mengatakan kegiatan FGD membahas mengenai bagaimana mendorong laboratorium dalam mendukung pembelajaran kolaboratif di era digital.
“Pentingnya manajemen laboratorium dengan tujuan mendukung perkuliahan, penelitian dosen, maupun mahasiswa,” ujarnya.
Kata Warek, laboratorium taak sekedar menjadi praktikum, tapi bisa melakukan workshop, pelatihan, dan juga pemanfaatan laboratoriun yang menghasilkan.
“Status Unkhair BLU, kepala laboratorium di beri ruang masukan kepada Unkhair berhubungan dengan Tridharma perguruan tinggi”, kata Warek.

Melalui FGD, lanjutnya Unkhair terus usaha mendukung dan memfasilitasi keluhan dalam rangka pemanfaatan lab yang inovatif, sehingga dibutuhkan dukungan dari pimpinan fakultas, dan prod.
“Walau disadari masih banyak kekurangan, dan tentunya akan dilakukan pembenahan. Mudah-mudahan ke depan dilakukan revitalisasi, termasuk peralatan laboratorium”, tambah Warek.
, beberapa laboratorium di Unkhair sudah terakreditasi, salah satunya laboratorium dasar dan terpadu Unkhair. Sementara ketersedian laboratorium juga banyak, misalnya humaniora, pendidikan, laboratoriun kedokteran, dan laboratorium lainnya.
“Hampir seluruh prodi memiliki laboratorium, sehingga Unkhair terus mengembangkan dari aspek bagaimana manajemen ruang, Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dapat menunjang pembelajaran kolaboratif,” tandasnya.
Fokus Group Discussion ini bertujuan mengembangkan laboratorium di masing-masing unit, juga memberi sharing pengetahuan, dan praktik dari ke dua narasumber yang dikenal salah satu kampus BLU terbaik di Indonesia.
UNNESA pernah menerima penghargaan BLU insentif besar dari Kemenndikbudristek, dan sejumlah pengalaman di raihnya, sehingga Unkhair belajar maupun berkolaborasi untuk mengembangkan laboratorium.

Terpisah, Dr. Soleman Saidi, S.Pd., M.Si, menyatakan FGD ini ditujukan kepada teman-teman kepala dan pengelola laboratorium, agar meningkatkan kapasitas, dalam artian manajemen, pelayanan, sumber daya manusia (SDM), dan akreditasi.
“Pengelolaab laboratorium lebih profesional, tak sekedar praktikum, tapi bisa dikembangkan demi menunjang penelitian, termasum mendatangkan inkam Unkhair,” jelas dosen Matematika FKIP.
Dilain sisi, dapat menunjang indikator kinerja utama (IKU) universitas, sehingga penting sekali dilakukan oleh kepala lab di unit masing-masing.
FGD ini, diharapkan kepada pengelola lab lebih intens lagi, bagaimanan mengintegrasikan seluruh lab di Unkhair, sehingga setiap problem bisa diatasi. Misalnya lab tertentu tidak bisa memberi jawaban, maka mungkin lab lain menjawabnya.
Sementara, dalam pemaparan ke dua narasumber tersebut, lebih menekankan kepada aspek manajemen laboratorium, baik aspek penataan lab, fungsi lab, dan bagaimana lab tersebut bisa terakreditasi.

Dengan demikian FGD ini diharapakan, bagaimana lab itu digunakan untuk menunjang kegiatan dosen, guru maupun mahasiswa di Unkhair. (Kehumasan)*



