Unkhair. Keluarga besar civitas akademika Universitas Khairun (Unkhair), Ternate menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabiul Awal 1445 Hijriyah 2023, dirangkaikan dengan pemberian santunan kepada 73 mahasiswa Yatim. Aacara itu berlangsung di Aulah Nuku, lantai 4 Gedung Rektorat, Kampus II Universitas Khairun, Ternate, Kamis, 05/10/2023.
Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Unkhair berbagi dengan menyantuni mahasiswa yatim sebanyak 73 dari berbagai fakultas, selanjutnya pembacaan Rawi oleh Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unkhair, di pimpin Ketua DWP Dra, Bekti Nirmala GDP, M.Pd, pembacaan ayat suci Al-Qur’an, yang dibacakan Fanisa M. Abdurahman, jurai 1 MTQ tingkat Universitas, dilanjutkan tausyah maulid oleh Ketua Majelis Ulama (MUI) Kota Ternate, Al-Mukarom KH. Usman Muhammad, SH, M,Pd. Acara mengusung tema “Kita Terapkan Nilai-Nilai Etika dan Ahlaq Sesuai Ajaran Rasulullah Muhammad SAW,” ini di buka langsung Wakil Rektor I, Bidang Akademik Dr, Hasan Hamid, M, Si.

Peringatan, ini dihadiri oleh Wakil Rektor I, Bidang Akademik Dr, Hasan Hamid,.M.Si, Wakil Rektor II, Bidang Umum, Keuangan, dan Kepegawaian, Dr. Abdullah W. Jabid, SE, MM, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni Abdul Kadir Kamaluddin, SP,.M.Si, Ketua Lembaga Penelitian, dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Dr. M Irfan, S.Pi, M.Si, Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan (BKAP), Nur Dewi Rizka, SP, M. Pd, dan seluruh civitas akademika Universitas Khairun (Unkhair), Ternate.
Mengawali sambutan, Wakil Rektor I, Dr, Hasan Hamid,.M,Si, mengutip Hadis Rasulullah SAW, Abu Harairah radhiallahu anhu, berkata Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, bersabda “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”, Maulid Nabi Muhammad SAW, salah satu bentuk kecintaan warga Unkhair kepada suri teladan, serta media meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT,
Warek, juga mengutip Alqur’an, Surah Annisya, Ayat 68 secara garis besar, perbuatan zalim, dan menghadap ke Rasulullah, kemudian meminta ampunan kepada Allah SWT, Rasulullah menyampaikan, agar manusia di beri ampun kepada Allah SWT.
Berdsarkan ayat tersebut, menurutnya salah satu kisah seorang Badui bersenandung, diakhir ceritanya, salah satu Syekh asal Madinah, tidur pulas bermimpi ketemu Rasulullah SAW, seakan di perintah Rasul, agar mencari sosok Badui, dan katakan kepadanya, segala dosanya telah diampuni oleh Allah SWT, kisah ini dituliskan di tiang, Raudhah, tempat di mana orang memanjatkan do’a.

Momentum ini, sambung Warek tak sebatas serimonial belaka, Insya Allah perilaku keteladanan Rasulullah Muhammas SAW, di patrikan ke dalam diri mengikuti jejak Rasululah SAW.
Ketua MUI Kota Ternate, KH. Usman Muhammad, dalam tausiyahnya, menyampaikan Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan wujud rasa cinta kepada Rasulullah, dengan memperingati kelahirannya, walau tak pernah dianjurkan, namun jasa perjuangan Rasulullah, maka dilahirkan sebagai sandaran vertikal ummatnya, sebagaimana tema sentralnya, dikutip oleh Warek I, Bidang Akademik Dr, Hasan Hamid,.M,Si, bahwa “sesungguhny Aku di utus untuk memperbaiki akhlak”.
KH. Usman Muhammad, menjelaskan ada pada (diri) Rasulullah, terdapat suri teladan yang baik. Keteladanan Rasullah membangun moral, dan etika. Berbagai literatur, menyebutkan keteladanan tidak hanya diakui muslim semata, tetapi di kalangan ummat lainnya.
KH. Usman Muhammad, menjelaskan History of The Battle of Romaniter, sebuah buku mengulas tentang sejarah kehancuran Kekaisaran Romawi kala itu, berbeda dengan Nabi Muhammad SAW, ajaran di siarkan, Islam mampu mengubah masyarakat secara menyeluruh, bahkan mendunia. Sebab, menurutnya kehadiran Rasulullah, melakukan sebuah revolusi akhlak.
Bukan “Revolusi Mental”, lanjutnya, digaungkan pemerintah, menurutnya jauh api dari panggang, sebab kini tindakan korupsi di mana-mana. Berbeda pandangan dengan revolusi yang di maksud oleh sejarawan Edward Gibbon, bahwa Nabi Muhammad SAW membuat revolusi keadaban, dan dapat mengubah belahan dunia.
One of the most memorble revolution mix in fraks, Nabi Muhammad SAW mengajarkan Islam telah mengubah, membuat revolusi, dan mengubah keadaan dunia, sebaimana dikatakan oleh Allah SWT, “Tidaklah Engkau diutus Muhammad Untuk menjadi rahmat bagi seluruh Alam”. Dengan demikian, dapat di lihat dari sisi itikad apa yang ajarkannya.
Ada empat sifat yang merupakan wajib, menurutnya telah dituangkan pada buku ditulisnya, bahwa empat sifat wajib Rasulullah SAW, merupakan penerapan etika, moral, dan akhlak, sehingga mendapatkan kesuksesan membangun masyarakat dunia. KH. Usman Muhammad, menawarkan, jika ingin sukses, ikutilah jejak Rasulullah.
KH. Usman Muhammad, mengatakan sejak 2013, hingga kini dipercayakan Universitas Khairun, tuk menjadi dosen mata kuliah Agama, pertama kali bertemu mahasiswa Fakultas Teknik, dan Fakultas Hukum selalu menanamkan etika dan moral kepada mahasiswa.
Memulai perkuliahaan sebagai dosen agama di Unkhair, KH. Usman Muhammad membuat kesepakatan bersama mahasiswa, diantaranya pertama , menghargai orng yang memberi ilmu, dan kedua, menghargai orang yang memberi informasi pengetahuan. Kesepakatan tersebut bermksud menyampaikan pesan moral kepda mahasiswanya, dengan menghargai dosen atau guru dengan berhrap, ilmunya diberkahi oleh Allah SWT.

KH. Usman Muhammad, mengutip perkataan Rasulullah SAW, “Barang siapa yang menghargai, dan memuliakan gurunya, sama dengan memuliakan Nabi Muhammad SAW, dan barang siapa memuliakanNya, baginya sama memuliakan Allah SWT, otomatis kemuliaan tersebut akan disediakan syurga.
Lucunya, lanjutnya anak-anak kini kebetulan berpapasan dengan gurunya, mereka sering mengatakan itu bekas guru, perbuatan ini sama halnya tidak menghargai guru, menurutnya hingga kini ia bertemu guru, refleks langsung mencium tangan, memuliakan mereka, Insya Allah ilmunya berkah.
KH. Usman Muhammad, menambahkan mengajarkan anak-anak kini dengan etika, dan moral sangatlah penting, hormati sesama penuntut ilmu, bahkan sesama manusia, jangan merasa diri lebih hebat dari orang lain, sebab perilaku sebaliknya, akan mengikuti perilaku iblis, kenapa? Iblis ketika Allah perintahkan setelah Nabi Adam diciptakan, kemudian di perintahkan, sebagaimana dikishkan ketika Allah SWT, berkata kepada Malaikat, agar semuanya bersujud dalam rangka menghormati Adam, Malaikat, Jin bahkan semuanya bersujud, kecuali Iblis yang menentang.

Di akhir tausyah, KH. Usman Muhammad berpesan, segala bentuk aktifitas keseharian jauh dari pedoman etika dan moral, maka percuma sebagaimana dikatakan Rasulullah, ahlak yang baik itu, dapat dihapuskan dosa seseorang bagaikan air melenyapkan salju, dan etika yang jelek itu akan merusak pahala ibadah seseorang, seperti cuka merusak manisnya madu. Dengan demikian, ditakutkan seseorang melakukan amal, dan ibadah justeru dirusaki oleh ahlak, dan moral. (Tim Humas)***

