UNKHAIR, Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, S.E., M.M, menerima kunjungan rombongan dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), di Ruang Senat Universitas, Lantai III Rektorat, Kampus II, Ternate Kamis (13/11/2025).
Kunjungan tersebut dipimpin oleh Kasubdit Direktorat Pembiayaan Pembangunan Human Development Nasional (Dit PHDN) Bappenas, Tri Wibowo, bersama tiga staf perencanaan yakni Rizki Pratama, Febrianti Dwi Marizki, dan Cendanawangi.
Pertemuan itu, Rektor Unkhair Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, menyampaikan terima kasih atas kepercayaan pemerintah yang telah menggulirkan pembiayaan melalui Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) untuk pembangunan infrastruktur Unkhair.
Rektor berharap, dukungan pembiayaan itu terus berlanjut untuk memperkuat fasilitas pendidikan tinggi di Maluku Utara.
“Alhamdulillah, SBSN sangat membantu pengembangan Unkhair. Kami juga telah mengusulkan kembali pembiayaan SBSN untuk tahun 2026, semoga bisa direalisasikan,” ujar Rektor Prof. Abdullah.
Dekan Fakultas Teknik Unkhair, Endah Harisun, S.T., M.T., menjelaskan, kunjungan Bappenas kali ini bertujuan memantau progres penyelesaian proyek SBSN tahun 2024 sekaligus memastikan kesiapan Unkhair dalam pengusulan pembiayaan baru.
“Mereka ingin memastikan pekerjaan SBSN 2024 selesai tepat waktu dan sesuai target, karena itu menjadi pertimbangan penting bagi usulan SBSN tahun 2026,” jelasnya.
Endah, juga sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Fisik Pembangunan SBSN Tahun 2024, menambahkan dari 14 universitas penerima pembiayaan SBSN pada tahun 2024, hanya tiga perguruan tinggi yang berhasil menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dalam satu tahun anggaran. Ketiganya adalah Universitas Cenderawasih, Universitas Khairun, dan Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bali.
“Unkhair termasuk yang tercepat dalam penyelesaian. Itu jadi salah satu alasan kami kembali diusulkan untuk mendapat hibah SBSN tahun 2026,” ujarnya.
Kata Enda, Unkhair kembali mengajukan pembiayaan sebesar Rp100 miliar untuk pembangunan Laboratorium Terpadu, mencakup pekerjaan konstruksi dan pengadaan sarana.
“Mudah-mudahan dengan capaian kami tahun 2024, Unkhair kembali diberi kesempatan untuk melanjutkan program SBSN di tahun 2026,” harapnya.
Sementara itu, Kasubdit Dit PHDN Bappenas, Tri Wibowo, menjelaskan persaingan pembiayaan SBSN antar kementerian dan lembaga kini semakin ketat.
Kata Tri, tahun 2026, Bappenas hanya membatasi penarikan maksimal Rp15 triliun untuk 18 kementerian atau lembaga (K/L) di seluruh Indonesia.
“Persaingan SBSN sekarang seperti ‘beauty contest’. Setiap K/L dan perguruan tinggi harus menunjukkan kesiapan terbaik agar bisa terpilih,” kata Tri.
Ia juga mengapresiasi kinerja Unkhair yang mampu menyelesaikan proyek tepat waktu. “Kalau semua berjalan sesuai target, peluang Unkhair untuk melanjutkan SBSN tahun 2026 tentu semakin besar,” pungkasnya.*
________________________________
Penulis: Polo |Foto: Chessa & Fai

