Peringati Hari Pahlawan, Rektor Unkhair Sampaikan Pesan Keteladanan dan Semangat Juang

UNKHAIR, Pesan tersebut disampaikan oleh Rektor Universitas Khairun (Unkhair), Prof. Dr. Abdullah W. Jabid, SE., MM, saat bertindak sebagai inspektur upacara (Irup) pada peringatan Hari Pahlawan.

Prof. Abdullah menyampaikan pesan Menteri Sosial Republik Indonesia (Mensos-RI), Saifullah Yusuf, yang menegaskan bahwa perjuangan di masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, melainkan melalui ilmu pengetahuan, empati, dan pengabdian kepada masyarakat.

Melalui momentum peringatan Hari Pahlawan, Rektor Unkhair berharap, civitas akademika dapat menjadi bagian dari generasi penerus yang terus bergerak, berkontribusi, dan memberikan dampak nyata bagi bangsa.

Tahun ini, peringatan Hari Pahlawan mengusung tema “Pahlawanku Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan”, yang berlangsung di Lt. IV, Aula Nuku, Gedung Rektorat, Kampus II Unkhair, Ternate (10/11/2025).

Upacara semula dijadwalkan digelar di pelataran Gedung Rektorat, namun hujan deras yang mengguyur Kota Ternate sejak malam hingga pagi hari membuat pelaksanaannya dipindahkan ke dalam ruangan tanpa mengurangi semangat nasionalisme peserta.

“Hari ini, di bawah langit Indonesia yang merdeka, kita menundukkan kepala penuh hormat mengenang para pahlawan bangsa. Mereka bukan sekadar nama yang terukir di batu nisan, melainkan cahaya yang menerangi jalan kita hingga hari ini,” ucap Rektor saat membacakan sambutan Mensos RI.

Menurutnya, kemerdekaan tidak datang begitu saja, melainkan merupakan hasil dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan para pejuang.

Rektor juga mengingatkan tiga teladan utama yang perlu diwarisi oleh generasi muda, yakni kesabaran para pahlawan, semangat menempatkan kepentingan bangsa di atas segalanya, serta pandangan jauh ke depan.

“Para pahlawan berjuang bukan untuk dirinya, tetapi untuk generasi yang akan datang. Mereka mengajarkan bahwa kehormatan sejati bukan pada jabatan, melainkan pada manfaat yang ditinggalkan,” lanjutnya.

Kata Rektor, perjuangan masa kini tidak lagi dilakukan dengan bambu runcing, tetapi dengan ilmu, empati, dan pengabdian. Semangat membela yang lemah dan memperjuangkan keadilan, katanya, harus terus hidup dalam setiap langkah pembangunan bangsa.

Di akhir amanatnya, Prof. Abdullah, mengajak seluruh civitas akademika Unkhair, meneruskan api perjuangan dengan bekerja, bergerak, dan berdampak nyata bagi bangsa, sejalan dengan semangat Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya.

“Sebagaimana para pahlawan telah memberikan segalanya untuk Indonesia, kini giliran kita menjaga agar api perjuangan itu tidak pernah padam,” tutupnya.*

________________________________________
Laporan: Chessa |Editor: Polo |Foto: Fai