Unkhair Resmi Kukuhkan 2.501 Guru Profesional PPG Tahun 2025

UNKHAIR, Universitas Khairun (Unkhair) mengukuhkan sebanyak 2.501 guru profesional Program Profesi Guru (PPG) yang digelar secara luring maupun daring di Aula Banau, Kampus I Unkhair, Akehud, Ternate, Rabu (28/5/2025).

Para guru tersebut berasal dari 35 provinsi di seluruh Indonesia.

Pengukuhan guru profesional PPG turut dirangkaikan dengan orasi ilmiah bertajuk “Pemanfaatan Potensi Lokal sebagai Sumber Belajar di Era Digital”, yang disampaikan oleh Dr. Chumidach Roini, S.Pd., M.Si., dosen Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unkhair.

Dalam orasinya, Dr. Chumidach menekankan pentingnya menggali dan memanfaatkan potensi lokal sebagai sumber belajar kontekstual yang relevan dengan kebutuhan peserta didik di era digital.

Pendekatan ini dinilai mampu meningkatkan keterlibatan siswa, memperkuat identitas lokal, serta mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi yang berakar pada kearifan lokal.

Ketua Program Studi PPG Unkhair, Dr. H. Said Hasan, M.Pd., menyebutkan tingkat kelulusan peserta PPG Unkhair mencapai 98,90 persen, melebihi target nasional sebesar 90 persen.

“Dari total 2.501 peserta yang dikukuhkan hari ini, 2.449 adalah peserta firstaker dan 52 retaker. Sebanyak 215 orang mengikuti secara luring dan sisanya secara daring,” kata Said dalam laporannya.

Sejak ditetapkan sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) pada 2018, Unkhair telah meluluskan total 7.702 guru profesional hingga Mei 2025. Sebelumnya, Unkhair juga menjadi pelaksana sertifikasi guru melalui PLPG sejak 2006.

Menurutnya, pelaksanaan PPG tahun ini melibatkan 193 penguji, terdiri dari 128 dosen dan 65 guru pamong. Unkhair juga membangun kolaborasi lintas provinsi, termasuk melibatkan alumni dari Aceh hingga Papua.

Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, dalam sambutannya, menyampaikan profesi guru merupakan panggilan jiwa yang memikul tanggung jawab besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.

“Menjadi guru berarti menjadi pelita, pembimbing jiwa, dan pemantik semangat bagi generasi masa depan,” ujar rektor.

Rektor menyebut, transformasi guru Indonesia kini tengah berlangsung melalui dua pendekatan utama, yakni transformasi PPG dan transformasi karier guru.

Kata rektor, mulai 2025, jalur satu-satunya menjadi guru adalah melalui PPG Prajabatan, menyusul berakhirnya mekanisme pengangkatan guru honorer.

Pada kesempatan yang sama, Rektor menyampaikan apresiasi kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi atas kepercayaan yang diberikan kepada Unkhair.

Rektor menambahkan, Unkhair kembali dipercaya menyelenggarakan ujian bagi 2.376 mahasiswa PPG yang akan dimulai Juni mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Dr. Abubakar Abdullah, yang turut hadir, menyambut baik pelaksanaan PPG oleh Unkhair.

“Ini sangat membantu dalam peningkatan kualitas guru di Maluku Utara,” ujarnya.

Abubakar menyebutkan, dari total 5.929 guru di provinsi itu, baru 2.057 yang memiliki sertifikasi. Sisanya, sebanyak 3.872 guru masih menunggu status sebagai guru profesional.

Kadisdik juga menyampaikan arahan Gubernur Maluku Utara, Sherly Joanda Laos, yang mendorong percepatan sertifikasi guru sebagai bagian dari upaya menjaga mutu pendidikan setelah diterapkannya kebijakan bebas uang komite.

Selain sertifikasi, lanjut Abubakar, peningkatan sarana dan prasarana serta transformasi digital menjadi prioritas. Ia menambahkan bahwa saat ini masih ada 274 sekolah yang berada dalam area blank spot, yang menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah daerah.

“Karena itu, atas nama pemerintah daerah kami menyambut gembira para guru yang kini menyandang predikat sebagai guru profesional,” katanya. (Kehumasan)*