UNKHAIR, Universitas Khairun (Unkhair) resmi menjalin kerja sama dengan Mochtar Riady Institute for Nanotechnology–Universitas Pelita Harapan (MRIN-UPH), lembaga riset swasta yang berbasis di Tangerang, Banten.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) yang menjadi dasar kolaborasi ini berlangsung di ruang rektor Unkhair, Gedung Rektorat Unkhair, Ternate Rabu (21/5/2025).
Kerja sama ini difokuskan pada pengembangan riset multidisipliner di bidang genetika dan kebudayaan masyarakat adat O’Hongana Manyawa atau lebih dikenal sebagai suku Togutil, yang mendiami wilayah pedalaman Pulau Halmahera, Maluku Utara.
MoU ditandatangani langsung oleh Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, bersama Prof. dr. Herawati Sudoyo, Ph.D., perwakilan MRIN-UPH sekaligus pakar biologi molekuler dan pelopor genetika forensik di Indonesia.
Acara ini turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unkhair, Dra. Nurprihatina Hasan, M.Hum, serta Isabella Apriyana dari University of Zurich, Swiss, yang juga menjadi bagian dari tim riset kolaboratif.
“Kami baru saja menandatangani nota kesepahaman antara Unkhair dan MRIN-UPH, yang akan menjadi dasar pelaksanaan penelitian genetika dan budaya masyarakat O’Hongana Manyawa,” ujar Isabella.
Menurutnya, kolaborasi ini bukan hanya bertujuan menghasilkan temuan ilmiah, melainkan juga untuk memperkuat kapasitas riset lokal serta memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan masyarakat yang menjadi objek penelitian.
“MoU ini diharapkan menjadi penting dalam pengembangan kolaborasi riset nasional dan internasional. Hasilnya tidak hanya memberi kontribusi pada ilmu pengetahuan, tetapi juga berdampak langsung bagi masyarakat serta dunia akademik di Indonesia,” imbuh Isabella.
Secara terpisah, Syafruddin Abdulrahman, S.Sos., M.Si, dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Budaya Unkhair, menyampaikan penelitian ini direncanakan berlangsung selama kurang lebih dua tahun dan melibatkan pendekatan interdisipliner.
“Penelitian akan melibatkan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) serta Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unkhair. Kami akan mengumpulkan data biologis berupa sampel darah, air liur, dan feses guna mengidentifikasi keanekaragaman genetik serta menelusuri asal-usul masyarakat Togutil,” jelas Syafruddin.
Selain aspek biologis, tambah Syafruddin penelitian ini juga bertujuan memetakan persebaran masyarakat Togutil, serta menggali akar antropologis mereka sebagai bagian dari kekayaan budaya Nusantara. (Kehumasan)*

