Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata Beri Kuliah Umum di Unkhair

Unkhair. Universitas Khairun kembali gelar Kuliah Umum bersama Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) Kamis,11 Oktober 2021. Kuliah umum yang dilaksanakan di Gedung Kuliah Bersama menghadirkan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata. Dalam kesempatan itu turut mendampingi Wakil Ketua KPK adalah Gubenur Maluku Utara K.H. Abdul Gani Kasuba dan Rektor Universitas Khairun Dr. M.Ridha Ajam,M.Hum.

Rektor Universitas Khairun Dr.M.Ridha Ajam,M.Hum dalam sambutannya mengatakan Unkhair mendukung penuh pemberantasan korupsi, jajaran pimpinan berkomitmen untuk menolak korupsi dan segala bentuk perilaku koruptif di lingkungan Unkhair.

Dengan komitmen dan upaya pencegahan korupsi di lingkungan kampus, Unkhair, kata Ridha, juga telah membangun sistem pengaduan online yang dapat diakses oleh seluruh civitas akademika di lingkungan Unkhair, dengan demikian adanya pengawasan oleh seluruh sivitas akademika Universitas Khairun bersama masyarakat maka siapa saja dapat melaporkan terkait hal-hal penyelenggaraan perkuliahan atau terkait perilaku koruptif.

Gubernur Maluku Utara K.H. Abdul Ghani Kasuba yang turut hadir menunjukan dukungan kepada mahasiswa dan Dosen Unkhair untuk mengikuti kuliah umum antikorupsi. Menurut Gubernur, banyak ilmu dari KPK yang dapat diserap untuk perbaikan sumber daya manusia Maluku Utara ke depan.“Saya lebih suka hadir di kegiatan kampus. Lebih banyak kita mendapat ilmu dari kehadiran Pak Wakil Ketua KPK.

 

Dihadapan ratusan mahasiswa dan para pimpinan Unkhair, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Alexander Marwata menyampaikan materi kuliah dengan tema “Pendidikan Anti Korupsi di Pendidikan Tinggi”. Alexander Marwata menjelaskan terkait tugas dan wewenang KPK serta tantangan yang dihadapi oleh KPK. Pemberantasan korupsi bukan saja dilakukan oleh KPK tapi seluruh elemen bangsa ini. “Kalau KPK dibiarkan berjalan sendirian, bahkan satu abad pun korupsi tidak akan pernah usai. Karena cikal bakal korupsi sudah ada sejak lama. Kini masyarakat Indonesia cenderung permisif atau serba membolehkan dan murah hati dalam memberikan sesuatu,” tutur Alex.

Wakil Ketua KPK ini berharap perguruan tinggi untuk dapat mencetak kader kader pemimpin yang berintegritas dan professional. “Saya berharap Universitas Khairun menjadi universitas kebanggaan masyarakat Maluku Utara dan bisa mencetak kader-kader pemimpin daerah maupun bangsa yang berintegritas dan profesional,” ujar Alex

Di akhir paparannya, Alex menjelaskan salah satu alasan korupsi masih tumbuh subur di Indonesia. Menurutnya, penyelenggaraan pemilu dan partai politik memiliki andil terhadap sukses tidaknya program pemberantasan korupsi. Alex berpendapat bahwa demokrasi seharusnya menjadi langkah awal pencegahan korupsi. “Yang terjadi saat ini perilaku koruptif masih terpelihara. Misalnya, sudah paham calon kepala daerah atau calon anggota dewan mantan pelaku korupsi, tetap dipilih. Padahal KPK tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan bimbingan baik ke pihak penyelenggara pemilu maupun ke pemilih pemilu,” tutup Alex. (Humas)