UNKHAIR-Universitas Khairun (Unkhair), Ternate kembali sambut peserta inbound Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 4, dan PMM3 outbound tahun 2023. Acara tersebut berlangsung di Lt. 4 Aula Nuku, Rektorat, Kampus II Gambesi, Kota Ternate.
Penyambutan di hadiri Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, Wakil Rektor I, Bidang Akademik Dr. Hasan Hamid, M. Si, Wakil Rektor III, Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama, dan Alumni, Abdul Kadir Kamaluddin, SP., M. Si, Dekan, Wakil Dekan, dan Kepala Biro Akademik, Kemahasiswaan, dan Perencanaan (BAKP), Nur Dewi Rizka, SP., M. Si, Rabu, (28/02/2024).
Nurain Jalaluddin, SS., M. A, Person In Charge (PIC), dalam laporannya, mengatakan PMM angkatan 4 inbound di Unkhair, sebanayak 94 dari 65 Perguruan Tinggi (PT) telah tiba di Ternate, 9-13 Februari 2024, sedangkan 143 PMM3 tahun 2023, tiba di akhir desember, lalu. Dari jumlah tersebut di tempatkan sesuai kesepakatan, dan semua dalam pengawasan Unkhair.
“94 mahasiswa, terdiri dari 30 mahasiswa memilih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) berlokasi di Kampus I, Kelurahan Akehuda, 54 mahasiswa di Kampus II Gambesi, menempati Rusunawa Unkhair. Sementara 9 peserta PMM4 lagi memilih tinggal di kontrakan,” ujarnya.
Menurutnya, PMM4 kali ini, sedikit berwarna, dari jumlah itu dua di antaranya orangtua masih memiliki hubungan darah dengan Provinsi Maluku Utara, dan sebagian sama sekali belum pernah menginjakan kaki ke Malut. Ke dua mahasiswa yang diketahui bernama, Sukardi Hi. Hasim, mahasiswa Universitas Pamulang, anak dari Hi. Hasim, kelahiran Makean Kabupaten Halmahera Selatan, dan Raghda Pauwah, mahasiswi Universitas Veteran Bangun Nusantara, anak Roni Pauwah, dan Suyanti, asal Kabupaten Kepualauan Sula (Kepsul).
Mahasiswa program PMM angkatan 4, sbelumnya berjumlah 101, setelah di konfirmasi, berubah 95 mahasiswa, 1 diantaranya mengundurkan diri, sehingga total menjadi 94 peserta mahasiswa. Dari jumlah itu, 10 mahasiswa di Fakultas Hukum, 30 di FKIP, 8 mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, 14 Fakultas Pertanian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan sebanyak 4 mahasiswa, 15 di Fakultas Ilmu Budaya, 4 Fakultas Teknik dan 9 mahasiswa Farmasi.
Sedangkan, 143 mahasiswa outbound Unkhair, tiba sejak 28 Desember, hingga 19 Februari tahun 2024. Dari jumlah itu, mereka di sebar di berbagai perguruan tinggi, dan membanggakan diketahui 4 mahasiswa outbound, nobatkan sebagai Kepala Suku, sebutan untuk ketua kelompok di PMM3, sebagian dari mereka kini lanjut mengikuti magang DPR RI.
Sementara itu, Rektor Unkhair, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, mengatakan Unkhair, kini menerima mahasiswa program PMM yang ke 3 kali, dan program pelaksanaan pertukaran periode ke-2, dari 2 periode yang di lewati alhamdullilah menghasilkan Unkhair, salah satu PT terbaik pengelolaan merdeka belajar, khususnya Institutional Support System (ISS-MBKM), sehingga Unkhair di beri apresiasi dari Kemendikbudristek.
Menurutnya, 94 mahasiswa dari berbagai PT di Indonesia, yang memilih share pengetahuan, maupun pegalaman di Unkhair, sebagai tuan rumah ini sangat membanggakan. Terpenting dari program pertukaran mahasiswa, saling menyapa berbagai latar belakang keluarga, etnis dan, keyakinan.
“Dari perbedaan Unkhair, masih di beri kepercayaan, dan catatan terbaik dalam penerimaan mahasiswa inbound. Ingat, perbedaan harus menjadi ikatan menguatkan untuk saling berinteraksi,“ucapnya.
Perbedaan agama lanjut Rektor, bagi mahasiswa inbound, tahun ini anda akan menghadapi bulan suci ramadhan di Malut, dan selama hidup belum pernah di rasakan teman-teman mahasiswa lain, sebab mungkin anda merasa berbeda saat bangun sahur harus bersama keluarga.
Diakhir sambutan, Rektor menyampaikan terimakasih, telah memilih Unkhair, sebagai tempat melaksanakan program merdeka belajar, Insya Allah, kehadiran adik adik mahasiswa di sini, akan memberi nuansa baru, nilai baru bagi mahasiswa di Unkhair, Ternate.
Ketua Satuan Tugas Pencegahan, dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), Unkhair Yumima Sinyo, S.Pd., M.Si, di sela-sela acara penyambutan PMM angkatan 4 dan PMM3 outbound, mengenalkan peran PPKS. PPKS sendiri di dirikan tahun 2022 oleh Kemendikbudristek.
Menurutnya, kekerasan seksual kampus, di atur dalam Permendikbud Nomor. 30 tahun 2021, bahwa kurang lebih 9 BAB, diperkuat dengan Persesjen Nomor 17 tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan, sehingga mahasiswa bebas download, dan membacanya.
Lebih lanjut, 2 dasar Satgas PPKS, dalam melakukan pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus, berdasarkan pada 5 unsur, yakni Pertama pimpinan, Dosen, Tendik, Mahasiswa, Supir pejabat, Satpam, Petugas Kantin, termasuk Cleaning Servis.
Yumima Sinyo, S.Pd., M.Si, yang juga dosen FKIP, menambahkan prinsipnya, PPKS tak sembarang kategorikan kekerasan seksual, tetapi kekerasan seksual tersebut, di bagi menjadi dua, yakni kekerasan seksual secara fisik, dan kekerasan seksual yang dilakukan secara verbal. (Editor Tim Humas), Penulis; Fai, Fotografer; Chesa