UNKHAIR–Universitas Khairun (Unkhair) bersama Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Ditjen Diktiristek Kemendikbudristek, menggelar Workshop Pengembangan dan Penguatan Sentra Kekayaan Intelektual (KI) Tahun 2024 di Emerald Hotel, Ternate. Selasa (8/10/2024).
Workshop ini dihadiri, terdiri dari Ketua Tim Kerja Kekayaan Intelektual Muhammad Husni Thamrin, S.E., Rektor Unkhair Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, perwakilan Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Juldin Bahariansyah, Guru Besar Universitas Hasanudin (UNHAS) Prof. Dr. Ir. Amran Laga, MS, perwakilan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Sofyan Arif, SH., MKn, serta perwakilan perguruan tinggi di Maluku Utara.
Rektor Unkhair Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, dalam sambutannya, mengatakan pentingnya kolaborasi dalam penelitian untuk memajukan perguruan tinggi, baik di tingkat lokal maupun nasional.
“Universitas memiliki tanggung jawab moral untuk membantu perguruan tinggi lainnya sehingga kami selalu melibatkan institusi akademik maupun non-akademik dari Maluku Utara di kegiatan-kegiatan kami,” ujar rektor.
Lebih lanjut, kata rektor penelitian kolaboratif merupakan strategi utama untuk mendorong kemajuan bersama.
“Kami berharap penelitian kolaboratif tidak hanya lahir dari Unkhair, tapi juga melibatkan peneliti dari luar Unkhair dan Maluku Utara. Bahkan, kami sudah mengalokasikan anggaran khusus untuk penelitian kolaboratif dosen-dosen kami, baik di dalam negeri maupun luar negeri,” tambahnya.
Selain itu, rektor juga menambahkan pentingnya pengembangan Kekayaan Intelektual (KI), terutama di wilayah Maluku Utara yang memiliki potensi besar di dunia industri dan inovasi.
“Kami sudah bekerja sama dengan Kemenkumham untuk terus mendorong KI di Maluku Utara. Ini peluang besar bagi perguruan tinggi di wilayah ini untuk melahirkan penelitian-penelitian kolaboratif yang unggul,” tutupnya.
Ketua Tim Kerja Kekayaan Intelektual DRTPM, Muhammad Husni Thamrin, S.E., mengatakan saat ini, kami ditugaskan oleh Direktur untuk memantau perkembangan KI di perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta,” ucapnya.
Muhammad Husni, mengaku berbagai program telah dan akan dijalankan, termasuk pelatihan penulisan deskripsi permohonan paten dan program unggulan berpotensi KI.
“Workshop ini merupakan bagian dari upaya kami dalam memperkuat dan mengembangkan sentra KI di seluruh Indonesia. Tahun ini, workshop digelar di 15 kota, dan Ternate, kota ke-6,” jelasnya.
Melalui workshop ini, lanjutnya diharapkan dapat memberikan pemahaman dan pembekalan kepada pengelola KI di perguruan tinggi, serta meningkatkan kinerja perguruan tinggi di bidang KI.
Sementar itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unkhair, Prof. Dr. Sundari, M. Pd, mengapresiasi kepada para peserta yang telah meluangkan waktu untuk hadir dalam workshop yang diselenggarakan oleh DRTPM Kemendikbudristek.
“Kami berharap Unkhair bisa memfasilitasi pengembangan sentra KI, karena para peserta telah mendapatkan pemahaman tentang hak kekayaan intelektual, terutama pemanfaatannya hasil penelitian dan pemberdayaan masyarakat, serta bisnis berbasis riset. Juga bagaimana manajemen HKI dapat dilakukan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Prof. Sundari berharap 15 perwakilan perguruan tinggi di Maluku Utara yang hadir dalam acara ini dapat mengembangkan sentra KI di kampus masing-masing, sesuai dengan arahan Ditjen Sentra KI.
“Tidak menutup kemungkinan bagi perguruan tinggi lain untuk menjalin kerja sama dengan LPPM Unkhair dalam pendampingan pengurusan Hak Kekayaan Intelektual hingga memperoleh paten,” tambahnya.
Capaian Unkhair, kata Prof. Sundari hingga Juli telah menerima enam paten dari para peneliti yang juga berperan sebagai inventor.
“Alhamdulillah, meski proses mendapatkan paten membutuhkan waktu 4-5 tahun, kami berhasil mendapatkan enam paten tahun ini, dan ini merupakan kebanggaan bagi kami,” tutup Prof. Dr. Sundari, S.Pd, M. Pd, Guru Besar di bidang Ilmu Bioteknologi Unkhair. (Kehumasan)* Peliput dan Foto ; Fadli.