Unkhair.ac.id Lulusan Fakultas Hukum Unkhair, Tenri Wulan Aris, terpilih menjadi wisudawan terbaik Program Sarjana pada Wisuda Lulusan Periode II Tahun Akademik 2017/2018. Tenri diwisuda pada pelaksanaan wisuda di Aula Banau Unkhair, Sabtu 15 September 2018 kemarin.
Perempuan kelahiran Morotai , 2 Juli 1996 ini lulus program studi Ilmu Hukum Unkhair dengan IPK 3,92 masa studi 3 tahun 11 bulan. lulus dengan skripsi berjudul “Hak angket DPR terhadap KPK (perbandingan putusan MK nomor 36/PUU-XV/2007 dan putusan MK nomor 012-016-019/PUU-IV/2006)”, dengan Dosen pembimbing Abdulkadir Bubu,SH.MH dan Gunawan A.Tauda,SH.LLM,. Bagi Tenri, ada kebanggaan tersendiri terpilih menjadi salah satu wisudawan terbaik di Universitas Khairun.
Saat lulus SMA, keinginan saya kuliah di Fakultas Hukum dalam angan saya suatu saat jadi pengacara, namun orang tua terutama ayah menginginkan saya menjadi seorang perawat atau bidan, sempat saya didaftarkan ke salah satu Politeknik tapi saya tidak mau mengikuti test, berpikir menjadi wisudawan terbaik tidak terpikir oleh saya, anak ke sembilan (9) dari 10 orang bersaudara ini tau kondisi ekonomi orang tuanya, sebelum mendapat beasiswa, awalnya biaya ditanggung oleh orang tua dan kakak untuk kuliah, tapi keinginan untuk kuliah tinggi, orang tua yang hanya pedagang kecil kecilan di Pulau Morotai harus merelakan modal usahanya untuk siputri melanjutkan kuliahnya di Ternate kota dimana Universitas Khairun berada.
Setelah diterima di fakultas Hukum Unkhair melalui seleksi mandiri tahun 2014, Tenri memantapkan kuliahnya untuk menunjukan kepada orang tuanya, Alhamdulillah, masuk Fakultas Hukum Unkhair dan disitu saya ingin membuktikan bahwa saya dari desa (Pulau Morotai) dari SMA yang bukan favorit, tapi saya bisa bersaing dengan teman-teman lain dari SMA favorit. Dari situ saya jadi punya target. Saya yakin kalau sesuatu sudah ditargetkan, otomatis sayanya juga terus mencari cara bagaimana mencapai target itu,” ujar Tenri.
Beruntung setelah mengikuti kegiatan sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan oleh MPRRI, Tenri terpilih sebagai peserta terbaik dan saya diperkenalkan dengan Program Bidikmisi oleh Wakil Dekan III Fakultas Hukum Bpk. Muhammad Asyikin,SH.MH, sampai sekarang tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada beliau yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mendapatkan beasiswa Bidikmisi ini, “Bersyukur ada Bidikmisi, jadi saya harus berusaha semaksimal mungkin memberikan yang terbaik bagi diri saya sendiri, keluarga, dan tentunya untuk negara yang sudah membiayai saya. Saya tidak mau mengecewakan orang-orang yang sudah berkorban untuk saya bisa kuliah,” ujar Tenri yang tertarik pada musik Iwan Fals yang menurutnya syairnya sarat akan kritikan yang tajam.
Selama menempuh bangku kuliah, Tenri berusaha mengelola waktunya dengan baik, antara kegiatan akademik dan nonakademik, apabila Tenri hanya fokus pada nilai akademik tanpa mengasah soft skill, maka ia bisa tertinggal ujar Tenri. Anak dari Bapak Aris Abu dan Ibu Nurma Baso aktif di Himpunan Mahasiswa Islam memiliki berbagai prestasi baik daerah maupun nasional, Tenri meraih juara I tingkat Provinsi Maluku Utara dalam lomba Debat Kebangsaan Tingkat Mahasiswa, Juara I Lomba Debat BEM se Provinsi Maluku Utara, Juara I Lomba Debat Mahasiswa Se Provinsi Maluku Utara, Juara II Parade Cinta Tanah Air oleh Kementerhian Pertahanan Republik Indonesia, untuk tingkat Nasional juara II lomba Debat
Waktu ditanya oleh tim humas apa kegiatannya sehari hari, Tenri menjawab dia hanya ditemani oleh segudang buku sambil sesekali mendengar alunan musik pop, untuk mengejar nilai bagus, Tenri tidak belajar sendirian dia selalu meluangkan waktu untuk berdiskusi bersama teman-temannya. Ia juga selalu memperhatikan pemaparan dosen di kelas, agar lebih dapat memahami materi, ditanya siapa Dosen yang di favoritkan, Tenri lantas menjawab pembimbingnya Bpk. Abdulkadir Bubu,SH.MH.
Ada cerita menarik waktu Tenri mau mengikuti proses wisuda, setelah undangan diberikan kepada sang Ayah tercinta, Tenri berucap kapada Ayahnya, “besok kalau Ayah ikut acara wisuda pakai sepatu dan baju yang bagus ya karena nanti Ayah maju kedepan karena Tenri jadi wisudawan terbaik”, kata si Ayah yang sudah biasa menghadiri kakaknya Tenri diacara wisuda mengatakan dengan logat kampungnya “mo pake spatu atau sandal yang penting hadir diacara wisuda, saya so pernah rasa hadir”. Setelah acara selesai nampak sedih di wajah sang Ayah, Tenri bertanya kenapa sedih, jawab sang Ayah “Menyesal pakai sandal, kalo tau tampil didepan banyak orang saya akan pakai sepatu biarpun kaki saya sakit, lanjut si Ayah bisakah acara itu diulang kembali, dengan menyapu air mata beliau menebar senyum kesemua anaknya. Ternyata Pak Aris Abu waktu berdiri di depan para Senat dan Rektor Universitas Khairun tidak merasakan sakit dikakinya karena begitu senangnya rasa waktu itu, ketika berjalan bersama anak ke depan sempat tidak percaya harus tampil dihadapan para Guru Besar Universitas Khairun.
Saat ini, Tenri ingin melanjutkan studinya ke jenjang Magister di Hukum, sambil mencari informasi tersedianya beasiswa untuk melanjutkan studinya, Tenri ingin mengamalkan ilmu hukum di dunia Advokat agar dapat berguna bagi masyarakat.(Humas)