Simposium Nasional Akuntansi XXVI, Unkhair Dorong Prodi Pendidikan Profesi Akuntan

Unkhair. Simposium Nasional AkuntansiXXVI (International Conference for Accounting Educators)2023 bertajuk, “Marong Profesi Akuntan dan Entitas Bisnis dalam Mendukung Ekonomi Nasional yang Berkelanjutan”, merupakan agenda rutinitas setiap tahun digelar oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Kegiatan akbar dipusatkan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun (Unkhair), selain mengangkat isu akuntantabilitas keuangan publik, juga secara ekslusif dorong Program Studi (Prodi) baru, khusus Profesi Pendidikan Akuntansi di Unkhair.

SNA yang digelar 19-21 September 2023, melibatkan 323 peserta, dan secara hybrid (daring dan luring) sebanyak 125 peserta, dari berbagai pelaku akuntan, akademisi, praktisi,_Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), serta kepala daerah di Indonesia, yang diselenggarakkan pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Khairun.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unkhair, Muksin N. Bailussy, SE, M.Si,ditemui di sela-sela pembukaan, Selasa, 19/09/2023, mengungkapkan forum keilmuan kali ini, diagendakan berbagai kegiatan nasional, pertama akan ada presentase berbagai riset (peneilitian) yang berhubungan dengan keakuntansian. Ke dua,International Conference for Accounting Educators dirangkaikan dengan SNA, yang mendorong isu-isu nasional, maupun di daerah.

“para akuntan dari berbagai instansi profesi akuntan, hadir di SNA bertujuan berkontribusi secara ilmiah, dan setiap peserta dijadwalkan memaparkan materi hasil risetnya, makanya Unkhair menyiapkan fasilitas di Kampus II Gambesi, Kota ternate Selatan, “jelasnya.

Isu akuntan pada momen SNA, menurutnya terkait dengan tata kelola keuangan pusat, dan daerah, tentunya berangkat dari indikator masing-masing capaian pemerintah daerah (Pemda), misalnya di Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan (Tikep) beberapa kali menerima predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) atas laporankeuangan berdasarkan standar akuntansi pemerintah daerah dalam pengelolaan keuangan, maupun penggunaan anggaran.

“transparansi, akuntabilitas, serta responsibilitas terhadap tata kelola keuangan negara, maupun tata kelola keuangan pemerintah daerah, semisal apakah digunakan secara efesien, responsif atau malah sebaliknya, semua laporan akan diaudit oleh BPK,”jelasnya.

Lebih lanjut, Muksin mengatakan isu-isu keakuntansian akan diarahkan ke sana, tentunya berdasarkan riset, pokoknya adalah pemberlakuan akuntansi tentang akuntabilitas, perilaku proud, hingga tema tentang pajak, yang dapat berkontribusi terhadap pembangunan nasional berkelanjutan.

Selain Pengelolaan keuangan daerah, lanjut Muksin, usai pembukaan SNA, dan sharing keilmuan, Unkhair memanfaatkan momen, ini untuk sharing Program Studi (Prodi) Akuntansi, mulai dari pendidikan akuntansi Strata 1 (S1), program Pascasarjana (S2), program Doktor (S3), termasuk Unkhair akan dorong beberapa kerjasama Memorandum of Understanding (MoU) Unkhair dengan Pengurus Pusat Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), untuk pembukaan Program Pendidikan Profesi Akuntansi pada FEB Unkhair.

Muksin, mengatakan pelaksanaan SNA diharapkan, selain dapat memberi kontribusi keakuntansian, ada sesuatu yang dapat mendatangkan untuk Unkhair, termasukjalin kerjasama penandatanganan MoU dengan Pengurus Pusat IAI, diharapkan menghadirkanProdi baru, khususnya Prodi Pendidikan Profesi Akuntansi, serta program Pascasarjana akuntansi S2 di Unkhair.

“rencana realisasi Prodi Pendidikan Profesi, merupakan awal yang baik, dalam rangka mulai menyiapkan infrastruktur, fasilitas, dan tenaga dosen, yang disesuaikan dengan persyaratan diperlukan untuk pembukaan prodi akuntansi,”tambahnya.

Rektor Universitas Khairun, Ternate Dr. M. Ridha Ajam, M. Hum, mengungkapkan Unkhair menjadi tuan rumah pelaksanaan SNA, merupakan kepercayaan yang luar biasa dari Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dengan melibatkan peserta terbanayak dari berbagai profesi akuntan di Indonesia, memberi ruang ke Unkhair.

Menurutnya, penting dari pelaksanaan IAI ini mengubah dari tradisi lama, kini menjadi agenda rutin, dan Unkhair beserta civitas akademika, ingin memanfaatkan momen ini, untuk kepentingan Unkhair, masyarakat di Provinsi Maluku Utara, termasuk mahasiswa yang sedang melanjutkan studi di Unkhair.

Momentum SNA,Unkhair berbicara soal ketidak-seimbangan pertumbuhan ekonomi di Maluku Utara dengan daya bayar mahasiswa Unkhair, tercatat sekitar 3000 mahasiswa Unkhair, belum membayar Uang  Kuliah Tunggal (UKT), dan jika Unkhair konsisten, maka cukup banyak mahasiswa terancam putus kuliah.

Ia, berharap adanya SNA menghadirkan semua Forkompimda, justeru menjadi catatan penting, bagaimana melakukan evaluasi, dan instrospeksi soal menyelamatkan anak-anak, demi masa depan daerah, bangsa dan negara.

Momentum ini, menurutnya memberi ruang dialog, membuka komunikasi, baik perguruan tinggi dengan pemerintah daerah di Provinsi Maluku Utara, maupun pihak industri lainnya, agar dapat berkolaborasi melihat masalah ini sebagai sebuah tanggungjawab bersama, dan dari SNA diceritakan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), Ketua IAI-KAPd, Prof. Dr. Dian Agustina, SE.M.Si, AK,CA, bahwa  beberapa perusahaan yang bergerak di Batu Bara, dan Nikel daerah kalimantan, dapat membantu biaya dari mahasiswa yang kurang mampu melalui Dana Abadi.

Pengalaman tersebut, Rektor menambahkan akan mencoba mengadopsi, melakukan komunikasi ke beberapa industri untuk kepentingan Unkhair, serta kepentingan masyarakat di Provinsi Maluku Utara, agar dunia industri dapat membantu masyarakat di bidang pendidikan. (humas) Penulis : Polo / Foto : Fai