Rektor Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi Dengan Spanduk Terkait Papua Merdeka

Unkhair. Rektor Universitas Khairun, Dr. M.Ridha Ajam, M.Hum meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi terhadap isu yang beredar melalui spanduk yang dipasang di tiga kampus. hal ini disampaikan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abdulkadir Kamaluddin,SP.M.Si di ruang kerjanya, (Kamis,24 Mei 2023).

Spanduk provokasi terpasang dilingkungan Universitas Khairun, kampus II Kelurahan Gambesi Kota Ternate Selatan. Dalam spanduk tersebut terdapat foto Rektor Universitas Khairun dan Lurah Kelurahan Gambesi. Selain di lingkungan Universitas Khairun, spanduk dengan tulisan yang sama namun foto yang berbeda (masing masing pimpinan kampus dan pejabat kelurahan) juga terpasang dilingkungan Universitas Muhammadiyah Maluku Utara dan STIKIP Kie Raha.

Spanduk dipasang oleh orang tak dikenal pada tanggal 24 Mei 2023 dengan tulisan “Universitas Negeri Khairun Ternate dan Pemerintah Kelurahan Gambesi melakukan pembiaran atas aktivitas makar oleh aliansi mahasiswa Papua. Drop Out/Do Pantas bagi mahasiswa Papua yang menginginkan merdeka dari NKRI”.

Spanduk ini sengaja dipasang dengan tujuan untuk memprovokasi dan membenturkan masyarakat Maluku Utara dengan mahasiswa aliansi Papua yang sementara melanjutkan pendidikan di Universitas Khairun maupun kampus lainnya yang ada di Kota Ternate.

Terkait dengan beredarnya spanduk dengan tulisan provokasi, Pihak Universitas Khairun mengambil langkah untuk mencegah agar tidak terjadi hal yang tidak dinginkan bersama.

Menyikapi hal ini, Universitas Khairun melakukan pertemuan bersama pihak kelurahan yakni Lurah Kelurahan Gambesi dan Lurah Kelurahan Sasa Kota Ternate Selatan. Pertemuan antara Universitas Khairun dengan pihak Kelurahan berlangsung di ruang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Kamis, 25 Mei 2023. Hadir dalam pertemuan tersebut Lurah Kelurahan Gambesi, Subhan Sutan Kayo, SE dan Lurah Kelurahan Sasa, Ridwan Boy Farman, SH. Dari pihak Universitas Khairun hadir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Abdulkadir Kamaluddin, SP.M.Si dan Humas Universitas Khairun, Suratin,SH.

Dalam pertemuan dengan pihak kelurahan, Abdulkadir Kamaluddin meminta kepada pihak kelurahan untuk segera menyampaikan pesan Rektor Universitas Khairun kepada warga kelurahan Gambesi dan Sasa sampai pada tingkat RT dan RW agar tidak terprovokasi terhadap isu yang sengaja disampaikan melalui spanduk tersebut.

Kepada pihak kelurahan, RT,RW maupun warga sekitar kampus agar selalu berkoordinasi dengan pihak kampus guna mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak diinginkan. Kepada masyarakat Kota Ternate, Rektor Universitas Khairun, Dr.M.Ridha Ajam,M.Hum meminta untuk selalu menjaga kedamaian bersama anak anak Papua yang sementara merantau dan melanjutkan pendidikan di Kota Ternate, sebab dengan menjaga kedamaian bersama masyarakat Papua yang berada di Maluku Utara berarti menjaga nama baik dan kemegahan sejarah Kesultanan Tidore, di mana, wilayah Papua dan Papua Barat de facto dan de jure secara historis merupakan bagian integral dari wilayah Kesultanan Tidore Maluku Utara.

Kepada mahasiswa Papua yang sementara menjalankan pendidikan di Universitas Khairun agar tetap menjaga nama baik Universitas Khairun, salah satunya dengan cara tidak terlibat dan/atau mendukung agenda atau kegiatan organisasi yang dilarang keberadaanya oleh Pemerintah, terutama menyangkut isu Kemerdekaan Papua.

Tindakan lain yang telah dilakukan oleh pihak Universitas Khairun adalah dengan melaporkan kepada pihak aparat keamanan terkait dengan adanya spanduk provokasi yang terpasang di lingkungan Universitas Khairun. Pihak keamanan diminta untuk melakukan investigasi terkait dengan orang orang yang dengan sengaja memasang spanduk bertuliskan provokasi.

Universitas Khairun telah memanggil sejumlah mahasiswa Papua dan BEM Universitas Khairun terkait dengan spanduk provokasi yang terpasang di lingkungan kampus. Pertemuan dengan sejumlah mahasiswa Papua berlangsung di ruang Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Mahasiswa asal Papua mengaku tidak mengetahui dengan adanya spanduk yang bertuliskan provokasi yang terpasang di lingkungan kampus Unkhair. Hal yang sama juga disampaikan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa. Pihak BEM Universitas juga tidak mengetahui adanya spanduk yang dipasang di lingkungan Universitas Khairun dengan tulisan provokasi tersebut.

Universitas Khairun akan mengambil tindakan tegas kepada mahasiswa yang terlibat dengan aksi aksi yang dapat memecah belah keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sanksi tegas diberikan juga kepada mahasiswa yang dengan sengaja melakukan provokasi terhadap terganggunya keamanan dan kenyamanan dalam suasana akademik di lingkungan Universitas Khairun sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Khairun. (humas). Sumber : Siaran Pers / Penulis : Suratin/ Foto: Humas