[:id]Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan (Pariwisata Goes To Campus)[:]

[:id] 

Ridha Ajam, M.Hum (Wakil Rektor 1 Universitas Khairun): peran perguruan tinggi dalam mendukung/mengembangkan sdm kepariwisataan, persoalan paling serius yang menghambat kinerja mesin pemerintahan dalam menyelenggarakan kebijakan pariwisata adalah ketersediaan dan pendayagunaan sumberdaya manusia (sdm) pariwisata. Secara umum sumber daya di sektor pariwisata nasional dan lokal masih memiliki banyak kelemahan. Pembekalan ilmu yang tak berimbang dengan permintaan industri/perusahaan,tuntutan terhadap standarisasi kualitas produk dan pelayanan wisata. SDM menjadi salah satu kunci untuk memenangkan persaingan global yang semakin kompetitif. Prasyarat untuk itu adalah sistem pendidikan dan pelatihan.

Irine Yusiana Roba Putri, S.Sos,MCOMN&MEDIAST (Aggota DPR RI Komisi X) menyampaikan dalam paparannya kepada mahasiswa, Sebagai anggota DPR RI, saya hanya bisa memberikan dorongan, inspirasi, serta melakukan koordinasi dan legislasi terkait pengembangan pariwisata.Konsep yang saya usung adalah pariwisata berkelanjutan. Ini adalah model pariwisata pada abad ke-21. Itulah yang dilakukan Malaysia terkait wisata bahari mereka. Ya, kita tetap perlu rendah hati mencontoh yang baik dari mereka. Wisata bahari Malaysia menyumbang devisa Rp 106,6 triliun, sementara devisa wisata bahari Indonesia hanya Rp 13,3 trilun (2016). Salah satu andalan wisata bahari mereka adalah Pulau Sipadan, yang dulu menjadi sengketa dengan Indonesia, kini menjadi surga bagi penyelam banyak negara. Jumlah wisatawan ke Sipadan dibatasi, hanya boleh 100 turis satu bulan. Beberapa tahun lalu, seluruh resor di pulau ini dibongkar. Saat ini tidak ada penginapan di Sipadan—pulau ini khusus sebagai tempat menyelam. Selain Sipadan, Malaysia juga memiliki Mabul dan Kapalai, yang mereka sebut sebagai “tiga lokasi penyelaman terbaik di dunia”. Menurut saya dan sejumlah penyelam lain, Malaysia memang lebih unggul dibanding kita dalam “mengemas” wisata bahari mereka. Setelah mengenali segala potensi dan tantangan pariwisata di sekitar kita, mahasiswa pun bisa melakukan sesuatu, entah berwirausaha atau bekerja sebagai pegawai. Pola pikir: pariwisata yang berkelanjutan. Kita ingin bisnis wisata di Maluku Utara lestari dan terus tumbuh. Contoh: Apa yang bisa kita lakukan secara individu? Magang atau bekerja terlebih dulu? Hubungi pihak dinas pariwisata Ternate. Bangun komunikasi dengan pemerintah dan pelaku wisata.

Wisnu Bawa Tarunajaya,SE.MM (Assisten Deputi Bidang Pengembangan SDM Kepariwisatawan) keinginan dan kebutuhan wisman / wisnus berbeda dan beragam dikarenakan latar belakang berbeda seperti : pendidikan, budaya dan adat istiadat, life style/ kebiasaan hidup, tingkat ekonomi / pendapatan, tingkat/ status sosial, dll nya.

penampilan pisik dan sikap dari karyawan atau sdm pariwisata dapat mempengaruhi citra / image/ kualitas  produk yang ditawarkan.
bagaimana menyajikan produk dapat mempengaruhi kualitas layanan tergantung dari bagaimana kita mempresentasikan produk  yg ditawarkan :

  1. pisik menyesuaikan dengan acara / kegiatan nya
  2. suasana yg akan diciptakan
  3. prilaku konsumen / wisman/ wisnus
  4. harga yang ditawarkan
  5. lokasi / tempat menjual.

Syamsudin Abdul Kadir (Kepala Dinas Parawisata Prov. Maluku Utara) menyampaikan dalam kegiatan pelatihan dasar sdm kepariwisataan goes to campus Ternate,  9 November  2017 Kebijakan pengembangan pariwista daera maluku utara, sasaran pembangunan kepariwisataan maluku utara terciptanya peningkatan kualitas dan kuantitas destinasi pariwisata di maluku utara yang mampu menarik dan meningkatkan arus kunjungan wisatawan mancanegara dan wisatawan nusantara, meningkatkan PAD dan PDRB, dan pendapatan masyarakat, dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan.  Terkomunikasikannya destinasi pariwisata di Maluku Utara dengan menggunakan media komunikasi pemasaran secara efektif dan efisien untuk meningkatkan citra destinasi pariwisata Maluku Utara sehingga mampu meningkatkan apresiasi dan menarik kunjungan dan kunjungan ulang wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara.  Tewujudnya industri pariwisata di Maluku Utara yang mampu menggerakkan perekonomian nasional melalui peningkatan investasi di bidang pariwisata, kerjasama antarusaha pariwisata, memperluas lapangan kerja, dan melaksanakan upaya-upaya untuk mendukung pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Terciptanya pengembangan lembaga kepariwisataan dan sistem tata kelola yang mampu menyinergikan pembangunan industri pariwisata, destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata secara profesional, efektif, dan efisien.

 

Info By: Kehumasan Unkhair (Kehumasan.unkhair@gmail.com)[:]