Unkhair. Tiga Srikandi Fakultas Hukum Universitas Khairun berhasil meraih juara 1 dan Best Speaker pada lomba debat hukum tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Jember 2022. Ketiga srikandi tersebut adalah Laila Rahmadini H.A. Kahar, Dini Rahmadani Amri dan Siti Sakinah Kasturian. Informasi terkait pengumuman juara disampakan panitia secara online pada Minggu, 30 Oktober 2022. Saat pengumuman disampaikan, kami tak menyangka akan meraih juara pertama. Ada rasa haru dan bangga dengan prestasi in, sebab selama ini tim debat Fakultas Hukum hanya meraih juara 2 dan 3 pada ajang lomba sama.
Tercatat sejak tiga tahun terakhir yakni 2020 Mahasiswa Fakultas Hukum pernah meraih juara 2 Kompetisi Debat Hukum Nasional dan Tahun 2021 berkolaborasi dengan UKM Seni, mahasiswa Fakultas Hukum juga meraih Juara 1 Lomba Orasi dan Unjuk rasa Tingkat Polda Malut.
Lomba debat yang diselenggarakan melalui Forum Kajian Keilmuan Hukum (FK2H) Universitas Jember mengikutsertakan seluruh mahasiswa Fakultas Hukum se Indonesia. Tahun ini FK2H Law Fest 2022 mengambil tema “ Internet of Things (loT) rfor smarter Governance and post -pandemic recovery application.
Babak penyisian sendiri dimulai sejak 26 September 2022 sampai dengan 9 Oktober 2022. Setelah mendapat tema sesuai ketentuan panitia, selanjutnya peserta membuat video. Dengan video yang ditampilkan secara baik oleh ketiga mahasiswi Fakultas Hukum Unkhair akhirnya mereka masuk kedelapan tim terbaik diajang tersebut. Dosen pendamping, Abdul Kadir Bubu, SH.MH ketika dihubungi oleh humas Unkhair mengatakan penilaian pertama dalam sistem daring adalah video yang menampilkan kecakapan berbicara dan kekompakan tim dalam memahami tema yang ditetapkan oleh panitia.
Selanjutnya 8 tim bertanding yang dibagi menjadi dua grup yakni grup A dan B. Pada lomba ini kedelapan tim tidak mengetahui siapa lawan yang akan mereka hadapi, hal ini disampaikan oleh Dini Rahmadani Amri ketika dikonfirmasi oleh tim humas. “lima belas menit kami diminta untuk menyiapkan materi sesuai tema debat dan selanjutnya mempersiapkan diri sebagai posisi pro sekaligus kontrak dalam debat yang akan berlangsung’, ungkap Dini.
Dikutip dari Nuansa Media Grup (NMG) Siti Sakina Kasturian mengatakan tak menyangka bisa lolos di 8 besar. Ditanya apa kesulitan yang dihadapi pada lomba ini, Siti sakina menjawab bahwa kesulitan yang dihadapi ketika harus beradu argumen dengan tim lainnya dalam kaitan dengan teknologi internet, ini adalah bidang ilmu mahasiswa Fakultas Teknik. Meskipun begitu kami bertiga memiliki semangat yang sama untuk kembali mempelajari sedikit terkait dengan ilmu Teknonologi Internet tersebut, “kami berhasil membawa mosi terkait dunia informatika kedalam perdebatan ranah hukum, tutur Siti Sakina.
Ditanya siapa tim terberat yang mereka hadapi, ketiga srikandi ini menjawab sama yakni tim debat dari Universitas Muhammadiya Malang. Laila Rahmadini H.A. Kahar menjelaskan Universitas Muhammadiyah Malang adalah langganan juara setiap kali mengikuti debat hukum untuk wilayah Jawa Timur, “dari amatan kami mereka tampil sangat baik” ungkap Laila Rahmadini yang juga pada lomba tersebut meraih penghargaan Best Speaker.
Pembicara terbaik, Laila Rahmadini menceritakan kembali ketika diperempat final kami kami berdebat dengan Universitas Islam Negeri Tulungagung dengan mosi “Indonesia siap menerapkan E-Court pengadilan elektronik”. Pada debat ini tim debat Fakultas Hukum Unkhair mendapat posisi kontra. “kami sangat percaya dengan psosisi kontra dan sangup menanggapi semua debat kala itu” tutur Ella sapaan Laila Rahmadini.
Setelah lolos ditahap itu, tim debat Fakultas Hukum Unkhair langsung bertemu dengan tim hebat yakni tim debat hukum Universitas Muhammadiyah Malang. Tema utama pertemuan dengan Universitas Muhammdiyah Malang adalah “Aturan pendaftaran PSE sebagai langkah awal penegakan digital di Indonesi”. Pertemuan dengan tim Universitas Muhamadiyah Malang adalah final ungkap Abdul Kadir Bubu, padahal waktu itu baru perempat final. Perdebatan seru terasa karena kedua belah peserta memilki argument hukum yang sangat baik. Ucap Abang Dade sapaan Abdul Kadir Bubu.
Tim debat hukum Unkhairsangat berharap bertemu dengan Universitas Indonesia di babak final, namun pada babak 8 besar Universitas Indonesia dikalahkan oleh Universitas Negeri Riau. Keinginan bertemu kembali dengan Universitas Indonesia disebabkan karena pada tahun 2020 pada ajang lomba kompetisi debat nasional Universitas Khairun harus menerima juara 2 setelah dikalakan Universitas Indonesia. Berita terkait di(https://unkhair.ac.id/mahasiswa-fh-unkhair-raih-juara-dua-kempetisi-debat-hukum-nasional/)
Untuk diketahui persiapan lomba ini sekitar 2 minggu, tim dari Universitas Khairun dibina khusus oleh Abdul kadir Bubu. Sebelumnya setiap mahasiswa diberi kesempatan untuk mengikuti seleksi di Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Debat Fakultas Hukum. Abang Dade menjelaskan semua tim di UKM Debat mendapat kesempatan untuk tampil namun pada akhirnya saya bersama rekan yakni Nurlaila Kadarwati, Mardania Ghazali, Suwiryo Prawira dan lainya memutuskan siapa yang akan ikut dalam lomba tingkat nasional.
Bagi Abang Dade, ini prestasi yang luar biasa. Tim ini adalah tim yang luar biasa mereka memiliki soliditas dan kemauan yang tinggi untuk belajar, walaupun masih semester 3 mereka sangat mampu dan memiliki percaya diri yang luar biasa, itu yang saya suka dari mereka,” ujar Abang Dade.
Pembina UKM Debat Fakultas Hukum Unkhair, Abdul Kadir Bubu, SH.MH sangat berterima kasih kepada Nuansa Media Grup (NMG) yang telah memberikan tempat dan fasilitas untuk para mahasiswa dalam belajar dan berdiskusi. Terima kasih juga buat semua semua pihak termasuk Pak Basri Hamaya dan rekan rekan lainnya yang terus memberikan bantuan kepada peserta dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba debat hukum di tingkat nasional.
Abdul Kadir Bubu berharap adanya perhatian lebih dari Fakultas dan Universitas untuk pembimbingan peserta khususnya yang akan tampil dalam lomba debat baik tingkat nasional maupun internasional. Penulis : Suratin / Foto : UKM Debat