UNKHAIR–Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Khairun (Unkhair) resmi jalin kerja sama Wahana Visi Indonesia (WVI), dan PT. Bio Konversi Indonesia, di LPPM Unkhair, Kampus 2 Gambesi Kota Ternate, Selasa (26/11/2024).
Perjanjian Kerja Sama (PKS) ditandatangani oleh Ketua LPPM Unkhair Prof. Dr. Sundari, S. Pd., M. Si, Team Leader Inclusion Project Wahana Visi Indonesia Purwono Budhi Rahmadi, dan dari PT. Bio Konversi Indonesia diwakili Syaifuddin, Junior Agronomis.
PKS turut disaksikan Dr. Muhammad Assagaf dari Balai Riset Nasional (BRIN), serta perwakilan Unkhair, Betty K. Lahati, SP., M. Si, Mila Fatmawati, S.Pd., MA, dan Amiruddin Teapon, SP., MP.
Riset kolaborasi bertujuan untuk melaksanakan riset kolaboratif terkait penggunaan pupuk bio-konversi, khususnya dalam meningkatkan produktivitas hasil pertanian, pendapatan petani, serta mendukung praktik pertanian yang ramah lingkungan.
Selain itu, PKS tersebut mengkaji pengaruh penggunaan pupuk bio-konversi terhadap hasil pertanian, menganalisis dampak lingkungan dari penggunaan pupuk bio-konversi, serta memberikan rekomendasi berbasis data terkait pertanian berkelanjutan.
Prof. Dr. Sundari, S. Pd., M. Pd, dalam sambutannya, menyampaikan kerja sama ini dapat memperkuat kontribusi Unkhair dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian.
“Melalui riset kolaboratif ini, kami berharap dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat, khususnya petani di Maluku Utara,” ujarnya.
Sementara itu, Purwono Budhi Rahmadi dari WVI juga menyampaikan apresiasinya, dan terima kasih atas kesempatan melakukan kolaborasi, baik akademisi, sektor swasta, dan organisasi pembangunan.
“WVI dapat menghadirkan solusi inovatif untuk tantangan pertanian di daerah ini,” pungkasnya.
Diakhir acara ini, dilakukan penandatanganan dokumen kerja sama dari ke tiga pihak, dan dilanjutkan dengan diskusi teknis terkait langkah-langkah implementasi riset.
“Kolaborasi ini diharapkan mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap keberlanjutan sektor pertanian di Maluku Utara,”tambahnya. (Kehumasan)*