UNKHAIR-Kuliah Umum Program Pascasarjana Universitas Khairun (Unkhair), Ternate membahas mengenai strategis penulisan proposal dengan menghadirkan Prof. Dr. Revolson Alexius Mege, NS., Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Negeri Manado (UNIMA), bertempat di Lt. III Ruang Serbaguna Pascasarjana, Kampus II Gambesi, Kecamatan Ternate Selatan, Kamis, (7/3/2024).

Kegiatan tersebut mengangkat topik “Strategi Penulisan Proposal Pengabdian Masyarakat”. Selain pembicara, juga dihadiri langsung oleh Direktur Pascasarjana Prof. Dr. Abd Wahab Hasyim, SE., M.Si, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Prof. Dr. Sundari, S.Pd., M.Pd, Wakil Direktur I Pascasarjana Dr. Amran Husen, M.Si, Wakil Direktur II, Program Pascasarjana Dr. Najamuddin, S.Pi., M. Sc, Koordinator Program Studi (Prodi) Magister Ilmu Pertanian Pascasarjana Dr. Yusri Sapsuha, S.Pt., M.Si, serta mahasiswa S2-S3 Pascasarjana Unkhair.
Prof. Dr. Abd Wahab Hasyim, SE., M.Si, Direktur Pascasarjana, membuka kuliah dengan menjelaskan kuliah umum, ini menjadi nilai tambah, untuk membantu memudahkan penulisan proposal pengabdian kepada masyarakat.
Diketahui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), juga internal, LPPM selalu mensuport dengan mengalokasikan anggaran penelitian, pengabdian yang distribusikan ke fakultas/unit, untuk dosen, namun beberapa kendala sehingga penting dilakukan kuliah umum ini.
Saat ini, sambung hadirnya Prof. Dr. Revolson A. Mege, NS, membantu memberi strategi, sekaligus lebih memboboti proposal pengabdian masyarakat yang disiapkan teman-teman dosen.
“Dosen memanfaatkan kehadiran narasumber, terutama dalam hal teknis penulisan proposal pengabdian kepada masyarakat, sehingga kecil kemungkinan mengurai kendalam selama ini dihadapi,” ujarnya.

Prof. Dr Sundari, M.Pd, Ketua LPPM Unkhair, mengapresiasi Program Pascasarjana, ikut mendukung kegiatan sosialiasi peningkatan jumlah, serta kualitas proposal yang diajukan untuk di anggarkan Kemendikbudristek, jauh sebelumnya sebagai laporan LPPM, telah melakukan sosialisasi panduan penelitian, dan pengabdian.
“Mengsinkronisasi Science and Technologi Index (SINTA) eligible dosen, untuk kriteria kelayakan usul penelitian dan pengabdian banyak yang terpetakan,” tuturnya.
Melalui kuliah umum, sambungnya mudah-mudahan lebih mengoptimalkan jumlah usulan yang akan di danai, dan akan di review langsung oleh Prof. Dr. Revolson A. Mege, NS, guru besar dari Unima, Sulawesi Utara.
Prof. Dr Sundari, M.Pd , berharap, dosen pengusul, tetap semangat, jangan putus asa untuk sebuah usaha yang lebih baik, terutama senior maupun junior.
Prof. Dr. Revolson Alexius Mege, NS., Dosen Bilogi FMIPA Unima, menjelaskan sesuai Panduan tahun 2024 landasan hukum pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi (PT), pada Pasal 20 ayat (2) Undang-Undang Nomor. 20 tahun 2003 Tentang Sisdiknas, yakni setiap PT berkewajiban menyelenggarakan Tridharma PT, dan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2012 mewajibkan PT menyelenggarakan pendidikan, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat, Pasal 60 huruf a Undang-Undang Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, dosen berkewajiban melaksanakan Tridharma.

“PT. modern memiliki ciri dan tanggung jawab bersifat universal, yaitu akademik, sosial dan etik, sehingga tujuan akhir tugas dan tanggung jawab PT modern adalah terciptanya kehidupan umat manusia yang makin sejahtera, bermartabat serta membentuk peradaban manusia makin maju dan berkualitas.
“Sinergisme Tridharma perguruan tinggi, seperti publikasi patent penguasaan iptek dan seni (Penelitian), pendidikan (peningkatan pengetahuan, diktat, buku dan modul), pengabdian kepada masyarakat (jasa nilai-nilai baru), agar tercipta karier dan kesejahteraan dosen,” tuturnya.
Sementara skema pengabdian kepada masyarakat 2024, meliputi Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Pemberdayaan Masyarakat Pemula (PMP), dan Pemberdayaan Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM), pemberdayaan desa binaan dan pemberdayaan wilayah, serta pemberdayaan mitra usaha produk unggulan daerah.
Lebih lanjut, mengenai penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat, membutuhkan analisis situasi, menganalisis situasi mitra, lokasi mitra, profil, dan permasalahan dari segala sudut pandang dari projek tersebut. Selain itu, juga permasalahan prioritas mitra, masyarakat produktif secara ekonomi atau calon wirausha baru, meliputi bidang produksi, manajemen usaha dan pemasaran untuk kelompok masyarakat non produktif, sesuai masalah yang di hadapi mitra.
“Prioritas permasalahan di buat secara spesifik dengan tujuan kegiatan dan kaitannya denga IKU dan fokus pengabdian,” ucapnya.

Bagaimana solusi permasalahan, menurutnya semua solusi yang ditawarkan untuk menyelesaiakan masalah yang di hadapi secara sistematis harus ada kesesuaian, antara masalah dan solusi, di mana target luarannya indikator pencapaian sehingga hasil penelitian tim yang akan di terapkan memberi solusi kepada mitra.
Pada akhir presentasinya, Prof. Dr. Revolson A. Mege, NS, menuturkan terkait pentingnya metode pelaksanaan penyusunan proposal pengabdian kepada masyarakat, yakni menjelaskan tahapan dan langkah-langkah dalam melaksanakan solusi yang di tawarkan. Dengan demikian, penyuluhan, pelatihan, dan pendampingan dengan mudah bisa di capai. (Editor Tim Humas), Penulis; Chesa, Foto; Chesa, Design; Fadli
