Inovasi Alat Uji Tarik Serat Alami, HKI Dosen Dorong Produk Lokal

UNKHAIR. Dosen Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Mesin Universitas Khairun (Unkhair), Ternate Dr. Ir, Mukhlis M, S.T., M.T, menciptakan alat ukur serat alami dengan memanfaatkan produk lokal menjadi produk unggulan. Hasil riset itu, telah di klaim sebagai Hak Paten Kekayaan Intelektual oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI.

Kepala Lab UPT. Terpadu Unkhair Dr.Ir. Mukhlis M,ST., MT (Dok.Humas)

Tidak banyak orang yang memanfaatkan serat alami yang terdapat pada kelapa, dan pisang untuk berbagai macam produk unggulan, dikarenakan orang mengaggap kualitas tidak bermutu. Untuk menguji daya tarik maksimum serat alami hingga bisa digunakan sebagai bahan baku produk pembuatan fiber maupun furniture dan berbagai produk lainya,  dosen Fakultas Teknik  Dr. Ir. Mukhlis M, S.T., M.T membuat inovasi alat uji tarik  serat alami.

Awalnya alat penguji serat ini di buat berdasarkan hasil riset mahasiswa yang menemukan serat alami, seperti  sabuk  kelapa dan serat pisang sebagai komposit. Berangkat dari hasil riset dosen Fakultas teknik berhasil menciptakan alat untuk menguji pada tahun 2021 melalui proses yang panjang.

“Awal buatnya banyak tantangan, melalui banyak uji coba, kami berhasil menemukan bentuknya yang fleksibel, berdasarkan hasil riset kami akhirnya membuat inovasi ini untuk menguji serta alami, ” ujarnya Dr. Ir. Mukhlis M, S.T., M.T, di ruang kerjanya

Dosen Prodi Mesin, ini menjelaskan invensi ini berhubungan dengan alat uji tarik untuk mengetahui gaya tarik maksimum material dari serat alami. Lebih khusus alat uji tarik ini berupa alat uji tarik serat alami dari serat tunggal alami dengan kapasitas 100 N yang dilengkapi dengan pencekam bergerak berupa pencekam bagian atas dan pencekam tetap yang ada di bagian bawah.

“Alat ini berfungsi untuk mengukur gaya tarik serat yang telah dicekal pada pencekam setelah alat uji tarik dioperasikan, kita bisa mengetahui kekuatan serat tersebut melalui angka yang muncul pada excel, ” jelasnya.

Alat Uji Tarik Serat Alami (Dok. Humas)

Menariknya, alat  pengukur gaya dapat dihubungkan komputer dengan menggunakan software yang terlebih dahulu diinstal pada komputer. Melalui komputer tersebut dapat diperoleh grafik uji tarik dan data uji tarik dalam bentuk file excel atau txt. Alat uji tarik serat alami ini juga dioperasikan dengan menggunakan motor stepper sebagai penggerak dengan sistem pengoprasian berbasis mikroprosesor arduino uno.

” Alat ini mempunyai kecepatan tarik (displacement) sebesar 1 mm/s2. Dimensi alat uji tarik panjang 350 mm x 350 mm x 1200 mm,” tambahnya.

Lebih lanjut, dikatakan inovasi hasil ciptaannya juga telah diakui secara nasional melalui dikeluarkannya Hak Paten Kekayaan Intelektual dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) pada September, lalu. Lanjutnya, melalui alat uji gaya serat ini ke depan potensi lokal, mislnya sabuk kelapa bisa dimanfaatkan menjadi komposit untuk bahan pembuatan fiber maupun produk lainnya.

“Dalam proses pembuatan alat ini merogoh kocek sedikitnya 50 jutaan, kami juga berencana untuk  kedepanya menciptakan produk papan alami dari serat alami,” pungkasnya

Kepala Laboratorium Pratikum Dasar UPT. Terpadu Unkhair, ini berharap pemerintah daerah (Pemda) bisa memberi dukungan untuk pengembangan inovasi yang di buat mahasiswa, mapun dosen dalam rangka mendorong potensi lokal menjadi produk yang memiliki nilai unggulan. (Tim Humas)***