Unkhair. Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Khairun kembali mengambil sumpah lima dokter yang lulus dengan predikat pujian. Mereka diambil sumpah sebagai dokter baru setelah dinyatakan lulus dalam Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD). Pengambilan sumpah kelima dokter periode ke II itu berlangsung di lantai 4 Aula Nuku Gedung Rektorat Universitas Khairun, Sabtu, (20/5/2023).
Sejak berdiri tahun 2016 hingga kini, Fakultas Kedokteran Unkhair telah meluluskan 26 dokter, sebelumnya, pada 27 Februari 2023, Fakultas Kedokteran Unkhair telah mengambil sumpah 21 dokter. Dengan demikian 26 lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Khairun telah menyandang gelar secara resmi sebagai seorang dokter.
Pengambilan sumpah kelima dokter tersebut dihadiri Gubernur Provinsi Maluku Utara yang diwakili Sekda, Drs. Samsuddin A. Kadir, Wali Kota Ternate M Tauhid Soleman, Wali Kota Tidore Kepulauan Ali Ibrahim, Sekkot Tidore Kepulauan, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Maluku Utara, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Ternate, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Tidore Kepulauan, Kepala Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kabupaten Halmahera Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Kepala Dinas Kesehatan Kota Tidore Kepulauan, dan Kepala Dinas Kesehatan Halmahera Barat.
Rektor Universitas Khairun, Dr. M. Ridha Ajam, M.Hum, menyatakan meski jumlah dokter disumpah boleh di bilang cukup minim, namun Unkhair mempunyai visi mendasar hadirnya Fakultas Kedokteran. Visi dasar tersebut memastikan adanya ketersediaan dokter, pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi berbasis kepulauan, dan kemajemukan tahun 2029. Lanjut Rektor, kehadiran Fakultas Kedokteran menjawab tantangan geografis, laut yang luas, dan pulau-pulau yang tersebar, menjadikan mobiltas layanan kesehatan menjadi sangat menantang.
Selain itu, Unkhair terus berkomitmen meningkatkan kualifikasi tenaga pengajar dokter. “Ini dilakukan, untuk jenjang pendidikan level magister maupun doktor dalam rangka peningkatan akreditasi program profesi kedoteran,”kata Rektor
Di akhir sambutannya, Rektor menyampaikan rasa haru dan bangga ke semua pihak yang ikut andil mewujudkan impian pendiri, merintis Fakultas Kedokteran Universitas Khairun.
Kelima dokter baru di sumpah tercatat sebagai lulusan dengan predikat pujian. Antara lain, Muryati Abd. Latif, lahir di Tidore, 9/9/1998, lulus dengan Indeks Prestasi Kumilatif (IPK) 3,83.
Nurrahmania Putri Andani kelahiran Manado, 21/3/1997, IPK 3,70. Julia Lorensa lahir di Akelamo Jailolo Kabupaten Halmahera Barat, 14/7/1998, IPK 3,69. Intan Febriana lahir di Kota Ternate, 18/2/1998, IPK 3,65. Selanjutnya, lulus dengan predikat pujian, Dewi Itna Wati Sahuleka, IPK 3,61. Dewi lahir pada 9/12/1997.
Sekretaris Daerah Provinsi Maluku Utara, Drs, Samsuddin A. Kadir, dalam sambutannya mengucapkan selamat, dan sukses dokter-dokter muda berkualitas yang diambil sumpah.
Sekda mengapresiasi Fakultas Kedokteran Unkhair, untuk kedua kalinya menyelenggarakkan sumpah dokter tahap II.
“Tentunya kesuksesan ini tak mudah, perlu melewati proses panjang, usaha dan pengorbanan tak sedikit, perlu melewati tahapan akademik demi mewujudkan pendidikan profesi kedokteran,”kata Sekda.
Sekda menjelaskan, pendidikan kedokteran merupakan hulu dalam upaya pembangunan sistem kesehatan secara global. Transformasi sistem pendidikan dan proses pembelajaran memegang peranan penting, menciptakan pelayanan kesahatan secara optimal. Karena itu, perlu penguatan sektor hulu, demi mewujudkan cita-cita.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi Maluku Utara selalu hadir dalam upaya memajukan pembangunan pendidikan di era revolusi global 5.0. Sebab, pendidikan berperan krusial, karena itu perlu didukung sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Lanjut Sekda, pengambilan sumpah dokter periode ll, ini sebuah kemajuan dalam pencapaian di bidang pendidikan.
Selain itu, Sekda mengatakan tenaga kesahatan ikut berkontribusi dalam keberhasilan pembangunan kesehatan hingga 80%. Dokter, juga salah satu tenaga kesehatan yang berperan dalam layanan kesahatan secara maksimal ke masyarakat. Karena itu, era globalisasi, dokter dituntut untuk meningkatkan perkebangan ilmu pengetahuan, dan teknologi (IPTEK) menghadapi tantangan permasalahan kesahatan.
Sekda, juga mengingatkan dokter sejatinya pejuang, mengemban misi kemanusiaan, dari kurasi kerja, dan bedah rawat inap di mana yang bersangkutan mengabdikan diri. Karena itu, pesan Sekda, dokter yang mengikrarkan sumpah profesinya senantiasa memegang teguh sumpahnya, dan menjaga nama baik almamaternya. (Humas) Penulis: Imron / Editor : Suratin / Foto : Fadli