UNKHAIR— Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-13 Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) Universitas Khairun (Unkhair) Ternate, menyelenggarakan Seminar Ilmiah di Gedung Gereja Protestan Maluku (GPM) Imanuel, Kota Ternate.
Seminar ini dipandu oleh Suprio Datang, yang menghadirkan mahasiswa dan akademisi, maupun pembicara yang merupakan dosen dari Unkhair, yakni Dr. Yumima Sinyo, M.Si, Dr. Prince Charles Rondonuwu, M.Si, dan Dr. Rosita Wondal, M.Pd.
Pembina PMK Unkhair, Dr. Yumima Sinyo, M.Si, dalam keterangannya Selasa (24/9/2024), menjelaskan tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa mengenai pentingnya kegiatan ilmiah yang kolaboratif.
“Kami ingin menjadikan mahasiswa yang beretika, terampil, dan memiliki kemampuan dalam menghasilkan karya ilmiah,” ungkapnya.
Seminar ini, kata Dr. Yumima, juga menekankan pentingnya pendidikan dalam mencegah dan menangani kekerasan seksual, serta memberikan trik percepatan studi, terutama dalam mekanisme penyusunan proposal skripsi.
Selain itu, lanjutnya seminar ini membahas peran mahasiswa Kristen dalam mencapai keadilan, mengingat konteks sosial dan moral yang dihadapi saat ini.
Lebih lanjut, Dr. Yumima mengatakan tiga tema yang disampaikan oleh masing-masing pemateri memberikan wawasan mendalam bagi peserta seminar.
“Membahas berbagai materi, yakni tentang etika penelitian, strategi akademik untuk meningkatkan kualitas penelitian mahasiswa, serta menyoroti pentingnya peran mahasiswa Kristen dalam menciptakan lingkungan yang kondusif bagi keadilan sosial”, ucapnya.
Melalui kegiatan ini, Dr. Yumima Sinyo berharap mahasiswa PMK dapat memperdalam pengetahuan dan pemahaman mereka, serta mampu memimpin diri sendiri untuk menjadi agen perubahan, khususnya menjadi mahasiswa yang berkarakter ilmiah.
“Kami percaya bahwa dengan pengetahuan yang tepat, mahasiswa dapat berkontribusi lebih signifikan dalam masyarakat,” tambahnya.
Dr. Yumima, menekankan seminar ini merupakan langkah positif bagi PMK Unkhair dalam mendukung pengembangan kapasitas mahasiswa, serta menjadikan kegiatan ilmiah sebagai bagian integral dari pendidikan tinggi.
“Kegiatan ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak mahasiswa untuk terlibat dalam penelitian dan memberikan kontribusi ilmiah yang bermanfaat bagi masyarakat”, tutupnya, menyudahi wawancara. (Kehumasan)*