UNKHAIR–Pelepasan 50 ekor tukik (anak penyu) di pantai Tobololo Kota Ternate. Pelepasan anak penyu tersebut dalam rangka peringatan Hari Lingkungan Hidup se-dunia 2024, Sabtu (7/6/2024).
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Khairun (Unkhair), Ternate, dan Pengelola Konservasi Penyu, melibatkan masyarakat melepaskan 50 ekor tukik atau penyu di bibir laut Tobololo.
Dekan Fakultas Perikanan dan Kelautan, Dr. Riyadi Subur, S. Pi., M. Si, mengatakan Penyu bagi sebagian masyarakat mungkin menganggapnya tidak bernilai.
“coba lihat besar perannya di ekosistem laut, penyu masuk dalam mata rantai di lingkungan laut. Jadi, kalau ada hilang maka akan berdampak lain, ” ujarnya.
Menurutnya para siswa dihadirkan untuk menyaksikan pelepasan tukik, agar mereka sejak dini memahami betapa pentingnya mata rantai di laut.
Melalui mumentum ini, Dekan FPIK berpesan, terutama mahasiswa, maupun siswa bahwa betapa penting lingkungan untuk kita di masa depan.
“Berapa banyak orang peduli dengan penyu bertelur disini. Mungkin selama ini tidak terdata berapa ekor dalam setahun penyu naik disini. Tidak ada datanya,” jelasnya.
“Semoga adanya kegiatan ini membuka kesadaran bagi kita, bahwa lingkungan itu perlu di lestarikan, dan di mulai dari kecil seperti kita lakukan saat ini.” harapnya.
Lanjutnya,, pihaknya akan bekerja sama dengan konservasi penyu di Tobololo.
“Masyarakat pengelola wisata ini harus menyadari ada keunikan wisata. Kalau pasir itu banyak, unikanya ada tetapi tidak diangkat. Coba kalau masyarakat disini memiliki kesadaran tinggi, kita konservasi penyu sampai menetas kemudian biking paket wisata eksklusif seperti orang melepas tukik ke laut,” tutupnya, mengakhiri. (Tim Humas)