Bangkitkan Budaya Literasi, UPT. Perpustakaan Unkhair Adakan Seminar

UNKHAIR-Berbagai strategi dilakukan, demi membangkitkan semangat mahasiswa lebih giat membaca, UPT. Perpustakaan Universitas Khairun, Ternate menggelar seminar literasi, yang mengusung tema “Budaya Literasi dan Intelektualitas”, menghadirkan penggiat literasi, Asghar Saleh. Kegiatan ini berlangsung di Lantai I, Gedung Perpus Kampus II, Gambesi, Kota Ternate Selatan, Kamis, 26/10/2023.

Kepala UPT. Perpustakaan Unkhair, Nurain Jalaluddin, SS., M.A (Dok. Humas)

Wakil Rektor I, Bidang Akademik, Universitas Khairun (Unkhair), Ternate Dr. Hasan Hamid, M.Si, dalam sambutannya, mengapresiasi Kepala UPT. Perpustakaan, telah menggelar gagasan yang bermanfaat ini, atas nama pimpinan menyampaikan terimakasih, kegiatan seminar mengunggah mahasiswa, karena literasi dan intelektualitas sangat erat kaitannya. Menurutnya, ciri-ciri seorang intelektual itu melek baca, berdiskusi, maupun menulis.

Tidak semua orang senang berkunjung ke perpustakaan, bukan berarti orang tersebut sedang tidak berliterasi, berbeda ketika seseorang suka berada di lingkungan perpustakaan,  mau tak mau di sebut telah melewati tiga tahap, yakni membaca otomatis melakukan diskusi, sudah berdiskusi pasti akan melakukan literasi menulis, dan menulis apapun yang dituliskan saat berkunjung ke perpustakaan.

Kegiatan seminar, ini lanjutnya juga membuka wawasan seseorang, sekaligus memberi informasi ke mahasiswa terkait keberadaan perpustakaan di Unkhair. Perpustakaan milik Unkhair, dapat di akses secara online, sedangkan aspek offline sendiri nyaris sama, tidak ada alasan perpus mengalami kekurangan referensi, sementara begitu banyak ketersiadaan referensi secara offline yang di kelola perpus.

Ashgar Saleh, Saat Menyampaikan Materi Seminar (Dok. Humas)

Menulis itu tanpa alasan sibuk, menurutnya belakangan seringkali disibukkan dengan kepercayaan Ia menududuki salah satu jabatan sebagai pimpinan di Unkhair, sebelumnya mengaku gemari menulis, apalagi berkaitan di bidangnya, sering melakukan penelitian. Dari menulis tentunya perlu referensi. Alhamdulillah, beberapa kali memperoleh pembiyaan melakukan penelitian, sehingga tak mudah baginya, kecuali membaca berbagai artikel dalam pendukung penelitian.

Kementerian Komunikasi dan Informasi (Keminfo) dalam rilis, menyebutkan Indonesia masuk urutan ke dua, dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca sangat rendah. Data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, hanya 0,001 persen. Dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca, di banding dengan negara lainnya.

Diakhir sambutannya, Warek I, menyampaikan terimakasih kepada narasumber Ashgar Saleh, para audience mahasiswa, terutama mahasiswa indbound Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PPM2) di Unkhair, selain sedang menjalani perkuliaahan satu semester di Unkhair, telah meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan seminar ini, akhirnya Warek mendorong mahasiswa saatnya mengubah survei dengan membaca tuntas satu buku.

“Selanjutnya, akan dilakukan survei di lingkungan Unkhair, bagaimana mahasiswa membaca literasi, agar memiliki survei dengan metode yang berbeda,”katanya

Sementara itu, Kepala UPT. Perpustakaan Unkhair, Nurain Jalaluddin, SS., M.A, dalam sambutannya mengatakan, seminar literasi yang digagas ini, bertujuan mengenalkan perpustakaan Unkhair ke mahasiswa, dan dasar seminar budaya literasi yang dilakukan sebelumnya telah mengirimkan undangan ke 8 Fakultas di lingkup Unkhair, tapi kunjungan mahasiswa terkadang kurang, ini menjadi dasar menggelar kegiatan hari ini.

“Ingat, perpustakaan bukan hanya sebagai tempat untuk mencari referensi, dan sebagainya, perpustakaan ini juga bisa sharing, duduk bareng, dan saling berdiskusi,”ujarnya. Sembari berharap paling tidak dapat menarik mahasiswa ke perpustakaan.

lebih lanjut, dikatakannya Inti dari seminar ini memperkenalkan ke mahasiswa bahwa literasi itu membangun intelektual. Orang mengenal sesuatu paling tidak mengenal literasi dulu hingga menjadi sesuatu, dan output yang baik itu dari literasi. Selain itu, seminar ini memberi pemahaman mahasiswa, berdampak positif, serta ruang diskusi ini membuka wawasan, dan membangun keinginan mahasiswa dalam mencari sesuatu.

Sementara itu, dari jumlah pengunjung mahasiswa setiap harinya melakukan kunjungan ke UPT. Perpustakaan belum berbanding dengan jumlah mahasiswa sebanyak 14 ribuan, walaupun di disadari Unkhair memiliki kampus yang terpisah, misalnya Kampus I berada di Kelurahan Akehuda Kota Ternate Utara, Kampus III di Jati, serta Kampus IV Jailolo.

Secara internal Perpustakaan Unkhair, dan seluruh perpus perguruan tinggi, yakni STAIN, UMMU, dan kampus lainnya, bisa dikunjungi mahasiswa dalam mencari referensi, karena perpus di Maluku Utara satu forum, semua ini dilakukan untuk mempermuda mahasiswa dalam mencari referensi.

Berbagai cara dilakukan dalam rangka menarik mahasiswa

Seminar Budaya Literasi dan Intelektualitas (Dok. Humas)

berkunjung ke perpus yang di pimpinnya, ke depan, pertama bagaimana cara agar menggugah mahasiswa, walaupun tidak membaca buku di sini, setidaknya membaca melalui online. Rencana ke dua, perpus merencakan akan menggelar duta baca, serta lomba menulis kreatif, “paling tidak bisa mengenalkan bahwa ada perpustakaan di Unkhair, yang menyimpan berbagai referensi yang dapat di manfaatkan untuk pengembangan wawasan adik-adik mahasiswa atau civitas akademika secara luas,” tutupnya. (Tim Humas)***